Mohon tunggu...
djatmikohuda rusjadi
djatmikohuda rusjadi Mohon Tunggu... -

my job is dokter police

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengapa Penetapan Ramadhan ada Perbedaan?

9 Juli 2013   11:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:48 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti kita ketahui bersama Pemerintah melalui Dep. Agama menetapkan mulai puasa besok hari Rabu tanggal 10 Juli 2013, dilain pihak Muhamaddyah sudah lebih dulu mengumumkan puasa hari ini, selasa tanggal 9 Juli 2013.

Memang kalau tidak ada perbedaan bukan Indonesia namanya... Kalau kita menoleh kebelakang sejarah Islam masuk Indonesia begitu panjang dan pemerintah Kolonial Belanda juga salah satu yang menciptakan timbulnya kelompok kelompok agama tertentu yang maksud dan tujuan Pemerintah kolonial Belanda adalah memecah belah Islam, sehingga masyarakat tanpa sadar telah diadu domba oleh niat busuk Belanda tersebut.

Itulah sejarah yang tidak mungkin kita bisa lupakan, sehingga timbul NU, MUHAMADDYAH, dll kelompok kelompok agama Islam yang ada di Indonesia.

Seperti kita ketahui menetapkan awal puasa menggunakan methode; HILAL atau  HISAB ???

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasasallam bersabda : " sesungguhnya kami adalah umat ummiyah. Kami tidak mengenal kitabah ( tulis-menulis ) dan tidak pula mengenal hisab ( ilmu nujum/ astronomi ).Bulan itu seperti ini ( beliua berisyarat dengan bilangan 29) dan seperti ini ( beliaua berisyarat dengan bilangan 30) HR Bukhari n0. 1913 dan Muslim n0. 1080 , dari Abdullah bin Umar.

Ibnu Hajar rahimahullah berkata: " menentukan awal ramadhan dan hari raya dengan hisab ( astronomi) termasuk perkara bid'ah daam agama" Kitab Fathul Bari, 4/127.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : " berpuasalah karena melihat Hilal, begitu pula berhari rayalah karena melihatnya " ( HR Bukhari )

"Berpuasalah kalian krn melihatnya ( hilal) dan berbukalah krn melihatnya ( hilal bulan syawal ).Jika kalian terhalang awan, maka sempurnakanlah Sya' ban tiga puluh hari ( HR Bukhari 4/106, dan Muslim 1081 dari Abi Hurairah radhiallahu 'anhu )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun