Salah satu ciri bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Seperti halnya Indonesia yang merupakan salah satu negara yang memiliki prinsip dalam kehidupan berbangsanya, dengan menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar negara. Sebagai generasi muda kita harus menghargai dan menghormati  jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan demi kedamaian Indonesia.
Meneladani sikap patriotisme serta rela berkorban merupakan salah satu nila-nilai Pancasila yang harus dimiliki setiap pejuang bangsa. Hal ini terdapat dalam diri salah satu tokoh pejuang yang sangat luar biasa, beliau adalah Bapak Emil Winokan yang merupakan seorang Purnawirawan Marinir TNI-AL sekaligus Veteran Republik Indonesia.
Lahir di Maluku Tenggara dan memulai karirnya sebagai TNI Angkatan Laut pada tahun 1964 yang pada saat itu bernama KKO (Korps Komando Operasi) pada usia 20 tahun.
Beliau menempuh pendidikan di Surabaya hingga mengawali tugasnya di perbatasan Indonesia-Malaysia tahun 1964 - 1966.
Sebagai seorang veteran, beliau menerima beberapa penghargaan dari negara atas jasanya, seperti pengabdiannya dalam bertugas pada Peristiwa G30S/PKI yaitu Tanda Kehormatan Penegak, Veteran Pembela Dwikora, Piagam Penghargaan dan Pin Patriot Bela Negara Timor-Timur.
"Saya menerima penghargaan dari negara. Dulu saya melakukan tugas negara sangat deg-deg an awalnya. Soalnya tugasnya di hutan dan pegunungan yang airnya sukar sekali. Mandi atau buang air besar saja sulit harus menggunakan daun" Kata Pak Emil dalam wawancara yang dilaksanakan Sabtu (25/11).
Purnawirawan yang akrab disapa Pak Emil ini mengungkapkan bahwa saat masih muda, beliau tidak pernah mempunyai rasa takut dalam menghadapi pertempuran yang menjadi tugas pengabdiannya kepada negara.
Beliau sangat menjujung tinggi semboyan KKO-AL (Korps Komando Operasi Angkatan Laut) yang berbunyi "Jalesu Bhumyamca Jayamahe" yang mempunyai arti "Di Laut dan Darat Kita Jaya".
Menurut Pak Emil, perjuangan saat ini berbeda dari  perjuangan pada zaman dahulu. Jika pertempuran pada zamannya adalah untuk sebuah kemerdekaan dan perdamaian, maka pertempuran yang sekarang adalah mempertahankan dan menjaga itu semua.
Beliau juga mengatakan bahwa Pancasila adalah dasar yang sangat penting dalam mempersatukan Bangsa Indonesia. Maka dari itu, menjaga dan menerapkan sila-sila yang terkandung dalam Pancasila adalah kewajiban setiap warga negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H