Mohon tunggu...
Djasli Djosan
Djasli Djosan Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Mantan redaktur dan reporter RRI, anggota Dewan Redaksi majalah Harmonis di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Debat Capres 2024 Sudah Dimulai

13 Desember 2023   06:34 Diperbarui: 13 Desember 2023   06:42 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Anis Baswedan menekankan upaya menegakkan hukum di Indonesia yang dinilainya belum beres, "Tajam ke bawah tumpul ke atas". Ia berpendapat hukum harus mengatur kekuasaan bukan sebaliknya kekuasaan mengatur hukum. Sayang sekali tidak disertai contoh-contoh seperti apa hukum yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Apa itu hanya bersifat Debat Capres Sudah Dimulai

Debat capres 2024 sudah dimulai di Gedung KPU Jakarta pada Selasa malam 12 Desember 2023. Ketiga capres Anis Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo saling mengungkap visi/misi masing-masing.

Anis Baswedan lebih kasuistis atau memang rata-rata menjadi praktek hukum di Indonesia. Sebab baru dizaman reformasi kita saksikan banyak pejabat publik menerima hukuman dibandingkan dengan zaman orba. Terbaru adalah seorang jenderal polisi yang dihukum mati karena merencanakan pembunuhan ajudannya sendiri. Hukuman itu kemudian diperingan oleh MA dengan penjara seumur hidup.

Prabowo Subianto menonjolkan sukses yang dicapai Indonesia dalam keadaan situasi dunia yang tidak menentu tetap stabil di bidang ekonomi, politik dan sosial. Bahwa masih terdapat kekurangan di sana sini merupakan hal wajar mengingat masalah yang dihadapi Indonesia sangat kompleks, tidak bisa selesai dalam tempo cepat, memerlukan proses panjang. Karena itu ia bertekad kalau terpilih, akan melanjutkan program-program yang telah dirintis Presiden Jokowi.

Ganjar Pranowo bicara soal peningkatan segala sesuatunya khususnya bidang-bidang yang belum tercapai oleh pemerintahan Jokowi. Misalnya membangun Puskesmas lebih banyak lagi sehingga  dapat menjangkau masyarakat yang tinggal di tempat terpencil. Sebab ada kasus pendeta menolong seorang ibu melahirkan anak karena Puskesmas  sangat jauh letaknya. Contoh lainnya, menaikkan gaji guru agama agar kehidupan mereka lebih sejahtera dan mampu mengajar murid-murid akhlak sebagai modal menjadi manusia Indonesia yang berprilaku mulia. Selain itu memberi berbagai kemudahan kepada kaum milenial agar mampu berprestasi.

Debat menjadi menarik ketika para capres saling bertanya dan menanggapi pendapat masing-masing. Ketika Anis Baswedan menilai demokrasi di Indonesia belum berjalan sebagaimana mestinya langsung disambar oleh Prabowo Subianto dengan kata-kata, "kalau tidak ada demokrasi Mas Anis tidak akan terpilih menjadi Gubernur DKI." Dan ketika Prabowo Subianto merasa dipojokkan oleh kedua capres lainnya ia naik pitam dan berucap, "yang akan menentukan apakah kita sudah melakukan yang benar selama ini adalah rakyat. Kalau saya dinilai tidak melakukan yang benar, jangan pilih saya."

Debat capres/cawapres masih akan berlangsung 4 kali lagi, 2 capres dan 2  cawapres.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun