Sekjen PBB Antonio Gueterres menyatakan serangan Israel di Gaza mengancam keamanan global. Ia tidak merinci seperti apa bentuk ancaman itu. Pernyataan agak samar disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa serangan Israel di Gaza mengkhawatirkan.
Apa yang dimaksudkan kedua tokoh tersebut kemungkinan meluasnya perang menyeret negara-negara lain. Yang baru tampak keterlibatan pihak lain di luar Hamas adalah kelompok Houti di Yaman dan Hizbullah di Libanon. Mereka menembakkan rudal-rudal langsung ke Israel dengan pernyataan: baru akan berhenti menyerang kalau Israel berhenti membantai penduduk Gaza.
Terbetik juga kabar bahwa Chechnya siap mengirim pasukan ke Gaza membantu Hamas, sedangkan sejumlah sukarelawan dari Yaman sedang bergerak menuju Gaza dengan tujuan sama. Dalam pada itu parlemen Aljazair menyetujui negara itu ikut membantu Hamas melawan Israel. Jika pasukan-pasukan Chechnya-Yaman dan Aljazair benar-benar tampil di Gaza membantu Hamas, maka Israel agaknya akan kedodoran dan terdesak. Kalau sudah terdesak tentu mau menghentikan perang dan berunding mencari solusi.
Usaha untuk berlakunya gencatan senjata permanen memang sedang diusahakan oleh kelompok negara Arab dan OKI melalui DK PBB dengan harapan tidak diveto oleh AS. Banyak yang meragukan hasilnya karena Israel dalam puncak kesombongannya sudah membangkang seruan dunia untuk menghentikan perang. Mendesak secara militer mungkin satu-satunya jalan membuat Israel menghentikan perang dan menyelesaikan masalah Palestina secara menyeluruh.