Mohon tunggu...
Djasli Djosan
Djasli Djosan Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Mantan redaktur dan reporter RRI, anggota Dewan Redaksi majalah Harmonis di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Rupanya Elvi Sukaesih Belum Tahu

28 Mei 2021   19:02 Diperbarui: 28 Mei 2021   19:07 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Konser Lida Indosiar 2021 telah memasuki Top 16 pada Kamis malam, 27 Mei 2021. Saat mengomentari peserta dari DKI, Savitri, juri/pedangdut Elvi bertanya kepada juri/pedangdut Reza, mengapa peserta dalam lagunya memasukkan irama/genre lagu Pop? Dijawab oleh Reza, merupakan kesepakatan antara peserta dengan musik pengiring. Elvi tampak tercengang.

Adalah Syaiful Jamil yang dalam awal-awal konser DA Indosiar menekankan kepada para peserta untuk mencari 'sesuatu yang baru'. Sehingga lagu yang dibawakan menjadi lebih menark dan kalau perlu lebih hebat dari aslinya. Sesuatu yang baru  itu ditafsirkan sebagai memasukkan genre-genre lain, selain dari genre Melayu. 

Selain memasukkan genre lain dalam aransemen musik, belakangan ditambah lagi dengan menambahkan semacam puisi/sinden yang menjelaskan maksud sebuah lagu, umumnya yang melo. Malam sebelumnya, 26 Mei dalam Top 21 grup7, tiga peserta yang sedang berkolaborasi dengan juri/pedangdut Lesti memasukkan sinden dari Jawa Barat dan jawa Timur di bagian tengah lagu 'Kejora'. Ini mendatangkan tanya dari juri Dewi Persik tentang tujuan memasukkan sinden tersebut. Dijawab oleh  Lesti, sebagai suatu variasi. Dewi Persik tampak mencoba memahaminya.

Maka, ketika seorang peserta  membawakan lagu yang dimulai dengan semacam pengantar tadi, penonton menebak-nebak lagu apa yang akan dinyanyikan. Pedangdut Faul dari Aceh yang malam-malam sebelumnya sebagai bintang tamu mendendangkan irama dari Aceh, ternyata tidak membawakan lagu Aceh, melainkan lagu yang dipopulerkan pedangdut Mansur. S, 'Dahlia'. 

Dalam upaya mencari 'sesuatu yang baru' seperti dianjurkan Syaiful Jamil. Peserta Konser DA tingkat Asia, Roger Kajau dari Malaysia, beberapa tahun lalu memulai lagunya dengan memperdengarkan irama musik Parahiyangan. Kita menyangka ia akan menyanyikan sebuah lagu dari daerah Parahiyangan. Tidak tahunya yang keluar adalah lagu 'Bagadir' yang berirama padang pasir.

Jadi, kalau awal-awal kelahirannya dalam tahun 70an, sebuah lagu dangdut masih disebut berirama/genre Melayu, sekarang sudah tidak jelas lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun