Mohon tunggu...
Djasli Djosan
Djasli Djosan Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Mantan redaktur dan reporter RRI, anggota Dewan Redaksi majalah Harmonis di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kesepakatan PKS-Gerindra yang Bermasalah

29 Agustus 2018   19:12 Diperbarui: 29 Agustus 2018   19:31 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aneh tapi nyata, mungkin itu ungkapan yang sesuai untuk kasus kesepakatan PKS-Gerindra tentang pencalonan pengganti Sandiaga Uno yang mengundurkan diri sebagai Wagub DKI Jakarta. Dalam kesepakatan itu disebutkan dua nama calon pengganti Sandiaga Uno adalah Ketua DPP PKS Mardani Ali dan anggota DPRD DKI Nurmansyah Lubis. Yang menandatngani kesepakatan itu, Ketua DPD Gerindra DKI, M. Taufik menyatakan kepada media, ia terpaksa melakukannya karena diancam PKS untuk tidak mendukung pasangan Capres Prabowo-Cawapres Sandiaga Uno dalam pilpres 2019 jika bukan kader PKS yang menggantikan Sandiaga Uno.

Menandatangani sebuah dokumen dalam keadaan apapun, berarti menyetujui hal-hal yang disebut dalam dokumen tersebut. Kecuali ada ancaman fisik seperti todongan senjata yang membahayakan jiwa. Itu baru terpaksa namanya.

Keadaannya sekarang, Gerindra tidak menyetujui dua nama yang diajukan PKS untuk menggantikan Sandiaga Uno. Sebaliknya PKS tentu pula tidak menyetujui calon yang diajukan Gerindra.

Jalan keluarnya, serahkan saja kepada Gubernur Anies Baswedan untuk memilih salah seorang pejabat DKI yang punya prestasi dan pantas menjabat Wagub.Tokoh yang dipilih Anies inilah yang diajukan kepada DPRD DKI untuk ditetapkan sebagai pengganti Sandiaga Uno. Jika tidak tercapai kesepakatan sama sekali, biarkan saja jabatan Wagub DKI kosong. Bukankah jabatan Wapres RI pernah kosong dalam waktu lama?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun