Artikel ini sengaja saya tulis untuk menggambarkan tentang perasaan saya selama menjadi bagian dalam keluarga besar blog kompasiana.
Hari ini tanggal 5 agustus, tepat setahun akun saya telah terdaftar dan menjadi salah satu penulis yang ikut meramaikan dan menyumbangkan tulisan - tulisan saya untuk bisa di baca oleh sesama blogger di blog kompasiana ini.
Meskipun saya bukanlah dari golongan jurnalis, aktivis, mahasiswa, atau seorang intelektual. Namun itu semua, tidak membuat saya minder untuk bisa menulis bersama 127.068 kompasianer dari seluruh pelosok indonesia.
Dan Alhamdulillah, dengan gaya penulisan yang sederhana, bahasa yang apa adanya, juga pemikiran yang terlintas begitu saja, saya sangat bangga karena telah mampu menulis sebanyak 154 artikel meski hanya bisa memberikan 370 tanggapan ( maaf, itu semua karena koneksi internet yang begitu payah di jayapura ).
Selama setahun lamanya pula, saya banyak mendapatkan pelajaran berharga dan pengalaman luar biasa tentang bagaimana caranya membuat tulisan demi tulisan yang layak untuk di baca oleh semua orang. Dan tentu saja, dapat memberikan kesan positif dalam setiap tulisan yang di buat.
Nama-nama penulis senior di kompasiana seperti Pak Tjiptadinata Effendi, Ibu Ellen Maringka, Pak Suhindro Wibisono, Mas Venus Gazer, Mas Joko Martono, Mas Wahyu, Bung Ahmad Suwefi, Mas Heri, Bung Topik Irawan, Pak Tubagus Encep, Om Sirpa, Bung Rooy Salamony, dan ribuan kompasianer lainnya yang tidak sempat saya tuliskan nama-nama mereka 1 per 1.
Merekalah yang telah menjadi guru bagi saya dan penyemangat saya untuk tetap menulis di blog kompasiana ini. Lewat tulisan - tulisan mereka, saya banyak belajar dan mendapatkan ilmu untuk bisa lebih baik lagi dalam menyalurkan hobby menulis saya ini.
Begitu banyak suka dukanya yang sudah saya rasakan selama menjadi penulis disini. Sukanya, pernah 2 kali saya mendapatkan hadiah hiburan saat mengikuti lomba blog yang di adakan kompasiana. Juga perasaan bangga saya, ketika admin memajang 4 tulisan saya dalam kolom HL, 4 tulisan di Kolom TA, dan entah sudah berapa kali di tempatkan di kolom Highlight. Dan tidak semua penulis di kompasiana pernah merasakan itu.
Sedangkan dukanya, adalah saat dimana tulisan yang saya publish, mendapatkan hujatan dengan beraneka ragam bahasa. Namun itu sudah membuat saya menjadi lebih bersikap dingin dalam menanggapi komentar-komentar "aneh".
Di penghujung tulisan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak kompasiana dan juga pihak kompas gramedia. Yang telah sudi menjadi wadah bagi penulis-penulis warga seperti saya ini, dan telah memperkenankan pemikiran-pemikiran "bodoh" saya lewat tulisan untuk bisa di baca oleh semua orang.
Akhir kata, Jangan pernah Mati Kompasiana !!
Salam hangat saya dari timur Indonesia. Jayapura, Papua.