Mohon tunggu...
djarwopapua
djarwopapua Mohon Tunggu... wiraswasta -

Liverpool Selamanya...YNWA !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Musnahkan Bibit Malaria dengan Obat Cacing

26 Februari 2015   22:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:27 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Musim penghujan seperti saat ini yang sedang melanda beberapa wilayah di Indonesia, perlu di sikapi dengan mewaspadai potensi timbulnya macam-macam penyakit. Demam berdarah misalnya, yang masih menebar teror dan bisa mengancam kematian. Namun untuk di daerah tempat tinggal penulis, yakni di Papua, Kemungkinan terserang penyakit demam berdarah lebih kecil bila di bandingkan dengan penyakit malaria yang juga di sebabkan oleh gigitan Nyamuk.

Nah, Dalam artikel kali ini, penulis hanya ingin menuliskan sedikit pengalaman yang pernah penulis lalui, terkait pengobatan atau pemusnahan Penyakit Malaria.

Bagi kebanyakan orang yang baru saja berdomisili di papua, penyakit malaria adalah momok menakutkan yang selalu menghampiri pendatang-pendatang baru tersebut. Tak usah kaget jika ada beberapa diantara pembaca yang sudah pernah ke papua, atau hendak bepergian ke papua, terserang penyakit malaria. Karena penyakit tersebut ibaratkan pemberi ucapan selamat datang, dan semua orang di papua telah menganggap itu sebagai sesuatu yang biasa.

Jangankan bagi pendatang baru, penulis yang sudah 30 tahun lamanya hidup di papua sejak lahir, dulu sangat sering di serang penyakit malaria. Bahkan menjalani perawatan di RSUD dan opname sudah berulang kali di rasakan oleh penulis. Maklum, sewaktu penulis terserang malaria itu di saat penulis berprofesi sebagai pekerja kasar dan membantu orang tua sebagai kuli bangunan di awal tahun 2000-an. Dan menurut ahli medis, memang penyakit malaria ini sangat mudah di derita oleh pekerja-pekerja kasar, apalagi kalau porsi makan sehari-hari tak seimbang dengan beratnya rutinitas.

Penyakit malaria ini, di sebabkan oleh gigitan Nyamuk Anopheles yang berbeda dengan jenis nyamuk demam berdarah. Nyamuk Anopheles akan cepat menyerang manusia karena mencium bau keringat, dan bukan karena lapar mencium bau darah manusia. Nyamuk jenis Anopheles ini dapat berkembang biak karena adanya tumpukan sampah, kotoran dan genangan-genangan air. So, walaupun kita sudah mengantisipasi bahaya malaria dengan rutin membersihkan rumah kita dari sampah dan kotoran, tapi tetap saja lingkungan di tempat tinggal kita memiliki potensi yang juga cukup mengindikasikan lahirnya bibit-bibit nyamuk Anopheles.

Penyakit malaria sendiri terdapat 3 jenis dan memiliki golongan-golongan. Yang di antaranya adalah Malaria trophycana, malaria tertiana, dan malaria kuartana. Malaria Tertiana adalah jenis malaria yang tergolong paling ringan, Namun buruknya jenis malaria ini akan sering menyerang berulang kali meskipun penderitanya baru saja pulih, entah karena di sebabkan oleh telat makan dan kecapean. Malaria Tropycana adalah jenis malaria terparah, karena bisa menyerang hingga ke otak dan mengakibatkan penderitanya sering mengigau, lupa ingatan, bahkan kematian. Sedangkan jenis malaria Kuartana hampir mirip dengan tertiana, namun masa inkubasinya bisa lebih lama sekitar 18-40 hari saat terinfeksi dan gejalanya akan kembali setiap 3 hari.

Ke 3 jenis malaria tersebut, sudah pernah di alami oleh penulis, bahkan penulis pernah dalam sekali waktu terkena malaria tertiana +3 dan malaria tropycana +3, dan nyaris mendekati dampak lupa ingatan. Setelah bolak balik opname di RSUD, penulis masih saja mudah terserang malaria, obat-obatan yang khusus buat penyakit malaria seperti Pil Kina dan Malarex pun tak mempan di konsumsi oleh penulis. Apalagi ramuan tradisional yang di olah dari daun sambiloto dan entah daun-daun apa saja yang rasanya begitu pahit, juga tak mampu mengobati penulis.

Penyakit malaria sangat sulit dan lama untuk bisa di sembuhkan jika sedang di derita, yang perlu di lakukan adalah proses pencegahan sebelum terserang dan proses pemusnahan ketika malaria itu sudah tak di rasakan lagi dalam waktu beberapa hari.

Pencegahan yang paling sederhana untuk menghindari serangan penyakit malaria adalah dengan mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C, mengatur pola makan yang baik, bersihkan sampah di sekitar rumah anda dan lekas mandi setelah habis berutinitas. Sedangkan untuk pemusnahan total bibit malaria dalam tubuh anda jika habis terserang malaria adalah dengan meminum obat cacing 1-2 butir sekali saja. Obat cacing terbukti ampuh setelah penulis mempraktekkannya saat penulis baru saja pulih beberapa tahun yang lalu, dan pemusnahan dengan cara meminum obat cacing itu sudah banyak di ketahui ampuh dan sudah banyak di praktekkan oleh penderita malaria yang baru saja pulih dan hendak menghilangkan bibit malaria dari dalam tubuh.

Kenapa harus obat cacing ? Nyamuk malaria menyebarkan bibitnya ke dalam tubuh manusia berupa parasit atau bakteri yang begitu kecil ukurannya. Logikanya, cacing saja pergi apalagi parasit yang berbentuk kecil. Tapi ingat, obat cacing adalah obat yang efeknya cukup kuat, dan anda bisa mencoba mempraktekkannya saat anda sudah berangsur pulih beberapa hari dari serangan malaria. Jangan dulu di coba saat anda masih terserang malaria dan masih dalam perawatan atau masih mengkonsumsi obat-obatan dari resep dokter.

So, itulah sedikit saran dan tips yang penulis tuliskan dalam artikel ini berdasarkan pengalaman penulis sendiri. Semoga bermanfaat bagi pembaca yang menderita penyakit malaria dan selalu terserang berulang kali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun