Mohon tunggu...
djarwopapua
djarwopapua Mohon Tunggu... wiraswasta -

Liverpool Selamanya...YNWA !!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Mengintip Statistik Penghuni Dasar Klasemen di Liga Elit Eropa

12 Mei 2015   11:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:08 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1431504129295268757

[caption id="attachment_417182" align="aligncenter" width="558" caption="Fans meratapi musim terburuk Queen Park Rangers | Foto: telegraph.co.uk"][/caption]

Enam Liga elit di benua biru hampir menyelesaikan musim 2014/2015 ini, dengan empat di antaranya telah menemukan Juara-juaranya. Trofi serie A Italia telah lebih dulu menjadi milik Juventus, Di ikuti oleh PSV Eindhoven di Eredivisie Belanda, Bayern Muenchen menguasai kembali Bundesliga Jerman, dan Chelsea sebagai juara Premier League Inggris. Meski masih tersisa beberapa laga untuk mengakhiri musim ini, tapi empat klub tersebut memiliki poin yang sudah mustahil untuk di kejar lagi. Sementara di dua liga elit lainnya yakni La Liga Spanyol dan Ligue 1 Perancis, Persaingan antar Barca dan Madrid masih belum usai, dengan jarak yang masih cukup dekat selisih empat poin, begitu juga PSG dan Olympique Lyon yang masih mungkin bertukar posisi dengan hanya selisih enam poin dan surplus gol yang tak beda jauh.

Meski perburuan menuju tangga juara adalah yang paling menarik dan penting dalam sebuah liga. Tapi tak bisa di pungkiri, bahwa laga-laga akhir klub-klub penghuni papan bawah atau dasar klasemen yang berjuang untuk terhindar dari zona degradasi, juga menarik untuk di simak. Tak heran jika ada klub yang berpesta seperti perayaan meraih gelar juara saat berhasil lolos dari jurang degradasi. Kali ini, penulis akan membawa anda pecinta sepakbola untuk mengintip penghuni-penghuni dasar klasemen di liga elit eropa.

Queens Park Rangers ( Barclays Premier League, Inggris )

Setelah menelan kekalahan telak 0-6 dari Manchester City dalam laga semalam di Etihad Stadium, Klub kepunyaan Tony Fernandes (bos Air Asia) ini langsung di pastikan tersingkir dari BPL dan harus turun kasta ke Divisi Championship musim depan. Meski masih menyisakan dua pertandingan, tapi 27 poin yang di miliki QPR sudah tak mungkin menembus zona aman (34 poin) di peringkat-17 walaupun menang. Namun, penampilan QPR di musim ini tak begitu buruk bagi klub yang telah di pastikan terdegradasi. Jumlah 39 gol yang di cetak QPR hingga pekan ke-36 ini, lebih banyak dari yang telah di cetak oleh Aston villa peringkat 14 dan Sunderland peringkat 16 yang masing-masing dengan 30 gol, juga Burnley di peringkat 19 yang hanya mampu mencetak 27 gol. Torehan ini, setidaknya membuat QPR sebagai klub terbaik di antara klub-klub juru kunci di enam liga elit eropa.

Stuttgart ( Bundesliga, Jerman )

Berbeda dengan Lima klub juru kunci lainnya. Stuttgart masih menyisakan dua laga dengan kesempatan yang masih terbuka lebar untuk terhindar dari jurang degradasi. Stuttgart yang memiliki 30 poin, hanya tertinggal dengan selisih 4 poin dari peringkat ke-13, 2 poin dari peringkat 14 dan 1 poin dari peringkat 15,16, dan 17. Jumlah 58 kali kemasukan Stuttgart juga terbilang lebih baik ketimbang jumlah kemasukan yang di derita Werder Bremen di peringkat 8 dengan 60 gol dan Eintracht Frankfurt di peringkat ke-11 dengan 61 gol. Sedangkan gol yang berhasil di buat oleh Stuttgart dengan 38 gol, jauh lebih banyak di banding jumlah gol yang baru di hasilkan oleh 6 klub di atasnya.

RC Lens ( Ligue 1, Perancis )

RC Lens sang juara Liga Perancis musim 1996/1997 silam, mengikuti jejak QPR yang telah di pastikan terdegradasi musim ini. Klub berwarna kostum kebesaran merah kuning ini, menelan kekalahan sebanyak 22 kali dari 36 laga dan dengan jumlah surplus gol yang paling buruk di Ligue 1 dengan -29 gol (30-59). Catatan tersebut menjadikan Lens sebagai salah satu yang terburuk bersama 3 juru kunci lainnya ( Parma, Cordoba dan Dordrecht ).

AC Parma ( Serie A, Italia )

Entah nasib sial apa yang sedang menyelimuti klub italia ini yang pernah bersinar di awal 90-an. Setelah di nyatakan bangkrut total, Parma semakin terperosok di dasar klasemen Serie A, dan sudah di pastikan terdegradasi dengan jumlah poin yang baru terkumpul 17 poin. Parma telah mengalami 23 kekalahan dalam 35 laga dan kebobolan 68 gol ( terbanyak kedua di antara klub-klub juru kunci ). Parahnya lagi, Parma akan bertandang ke Artemio Franchi kandang milik Fiorentina, dan berpotensi untuk kembali menambah jumlah kebobolan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun