Jelang pelantikan Jokowi-JK sebagai presiden indonesia ke 7 yang akan di gelar esok hari. Sudah ramai di beritakan oleh media. Tidak terkecuali dengan berbagai macam persiapan penyambutan Jokowi oleh 300 pesepeda pagi ini di hari car free day, juga persiapan terkait keamanan jalannya pelantian esok, yang mana seluruh jajaran dari aparat kepolisian, militer gabungan hingga PASPAMPRES.
Hari pelantikan Jokowi-JK esok, menjadi hari yang di tunggu-tunggu oleh keluarga besar saya yang berada di jayapura dan di lamongan untuk bisa menyaksikan siaran langsungnya di televisi. Yah, sebabnya karena hampir seluruh keluarga saya memang memilih pasangan Jokowi-JK pada Pilpres lalu. Alasan lainnya, ingin melihat keponakan saya yang sudah hampir setahun menjadi bagian dari anggota PASPAMPRES.
Bukannya lebay atau ingin menyombongan diri, tapi ada cerita menarik yang ingin saya tuliskan disini tentang keponakan saya yang menjadi salah satu anggota PASPAMPRES. Tentu saja, perasaan bangga begitu besar yang di rasakan oleh saya dan keluarga besar saya.
Keponakan saya itu bernama Irsul Kuspin, dia anak pertama dari kakak sepupu saya di lamongan, jawa timur. Irsul lahir di jayapura tahun 1994, saat kedua orang tuanya merantau untuk berjualan bakwan malang dan tinggal di rumah saya. Nama Irsul sendiri adalah nama pemberian Almarhum Bapak saya yang di artikan Irian Sulawesi Lamongan, dan Kuspin nya adalah singkatan nama kedua orang tua Irsul, Kusumo dan Pinah.
Di usia 6 bulan, kakak sepupu saya balik ke kampung halaman dan membawa pulang Irsul ke lamongan desa supenuh kecamatan sugio. Desa yang sangat jauh dari kota lamongan sendiri. Sejak kembali ke kampung halaman itulah, Orang tua Irsul berprofesi sebagai petani dan penjagal sapi seperti kebanyakan profesi yang di geluti warga kampung di sana.
Ketika Irsul meluluskan sekolahnya, kakak saya menjual beberapa hektar sawahnya dan uangnya di rencanakan untuk melanjutkan Irsul ke bangku kuliah. Tapi takdir berkata lain, dan rejeki itu akhirnya datang, Irsul malah lulus seleksi penerimaan tentara dan menjalani pendidikan di Magetan, jawa timur awal tahun 2013 lalu. Setelah itu, Irsul kembali terpilih masuk 5 besar siswa dari magetan yang akan melanjutkan pendidikan khusus di Bandung,jawa barat.
Awalnya kami sekeluarga hanya menyangka Irsul akan menjadi prajurit tentara biasa yang bakal di tempatkan di Kodim, kodam atau yang lainnya.
Namun, setelah menyelesaikan pendidikan di bandung, Irsul memberikan kabar yang mengejutkan. Dia lolos seleksi dan terpilih menjadi salah satu Anggota PASPAMPRES, dan mulai menjalankan tugasnya di masa akhir jabatan presiden SBY beberapa bulan lalu. Namanya juga orang kampung, kabar ini pun tersiar ke seluruh desa supenuh dan mambung di kecamatan sugio, lamongan. Orang-orang kaya di desa tersebut yang dulu meremahkan keluarga saya, kini malah hampir tiap hari menyambangi rumah kakak sepupu saya.
Bahkan, tetangga-tetangga saya di jayapura pun terkejut mendengar kabar ini. Pasalnya, mereka tidak menyangka Irsul bisa jadi anggota PASPAMPRES, karena latar belakang orang tuanya yang dulu hanya berjualan bakwan malang keliling di kota jayapura.
Meskipun telah menjadi salah satu orang terdekat di lingkungan istana negara. Irsul masih tetap seperti dulu, yang tidak sombong dan tetap rendah hati.
Saya tidak pernah mengira keponakan saya yang hanya anak seorang petani itu, jadi PASPAMPRES. Apalagi, masih tetap di percaya untuk mengemban tugas sebagai PASPAMPRES di masa pemerintahan Jokowi-JK, yang notabene adalah presiden dan wakil presiden yang saya pilih dalam Pilpres kemarin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H