Usai sudah kompetisi sepakbola tertinggi indonesia atau ISL musim 2013/2014 ini. Dan Persib Bandung sukses mengunci gelar juara untuk pertama kalinya dalam sejarah kompetisi ISL. Begitu juga dengan 2 penghargaan lainnya, yang mana telah menemukan Emannuel 'Pacho' Kenmogne sebagai top skor dengan koleksi 25 gol , dan Striker Persib bandung Ferdinand sinaga sebagai Pemain terbaik ISL.
Tapi ada sedikit "kejanggalan" dengan penobatan Ferdinand sebagai pemain terbaik ISL musim ini. Dari kalangan pemain ISL pun, bahkan mempertanyakan hadiah PT. LI yang diberikan kepada Ferdinand tersebut. Seperti ungkapan kekecewaan David Pagbe ( bek Semen padang ) yang justru menganggap Makan Kanoute yang seharusnya mendapatkan penghargaan itu. Begitu juga dengan penjaga gawang barito putera, Aditya Harlan. Yang bertanya apa PT. LI gak salah milih pemain terbaik ? Yang menurutnya Kanoute atau Boaz yang lebih pantas.
Berdasarkan Apa PT.LI Lebih Memilih Ferdinand ?
Dalam berita yang baru saya baca dari media bola.net, PT.LI memutuskan untuk memilih Ferdinand sebagai pemain terbaik ISL, dikarenakan Ferdinand dinilai sebagai pemain yang berperan besar atas kesuksesan Persib menjuarai ISL musim ini. Dan menjadi striker lokal (asli indonesia) yang paling subur dengan mencetak 12 gol.
Lantas, apa hanya dengan melihat dari sisi itu lalu PT. LI lebih memilih Ferdinand sebagai pemain yang pantas? Justru penilaian PT. LI ini malah menjadi pertanyaan besar, apakah PT.LI dan PSSI benar-benar mengerti dengan Sepakbola?? Karena menilai berdasarkan statistik pemain pun masih ngawur. Yah, kenapa saya bilang keputusan PT.LI itu ngawur? Karena ada beberapa pemain persib atau persipura yang lebih pantas menjadi pemain terbaik sebenarnya.
Pemain terbaik ideal, dilihat dari statistik seluruh pertandingan yang dimainkannya, lebih idealnya lagi, jika pemain tersebut mampu memberikan kontribusi nyata seperti Assist ataupun gol dari laga semifinal hingga final. Yah, hanya pemain terbaik lah yang mampu membawa timnya lolos hingga empat besar ataupun babak final seperti format kompetisi ISL musim ini. Jika merujuk pada statistik hingga kontribusi di semifinal dan babak final, Ferdinand justru bukan pemain yang masuk dalam kriteria tersebut. Dari seluruh laga yang dimainkan, selain 12 gol yang sudah di cetaknya, ferdinand bahkan menjadi striker yang "tidak bersih" dengan mengoleksi 6 kartu kuning dan 1 kartu merah. Apalagi, penampilannya sejak semifinal hingga final tadi, nyaris tak ada kontribusi dan tak ada satu pun assist juga gol yang dicetaknya. Yang lebih parahnya lagi, ferdinand tertangkap kamera terlihat bertengkar dengan rekannya, M.Ridwan dalam laga final tadi.
3 Pemain Ini Yang Lebih Pantas Menjadi Pemain Terbaik ISL 2014
Jika berdasarkan penilaian yang fair, penilaian yang akurat, penilaian yang kompetitif dan penilaian yang pantas. PT.LI seharusnya lebih memilih salah satu di antara 2 pemain persib bandung dan 1 pemain persipura. Yakni, Makan Kanoute, I Made Wirawan dan Boaz Salossa. Padahal, berdasarkan statistik pemain yang terdata di website PT.LI, Makan Kanoute telah mencetak 13 gol dan hanya mendapatkan 3 kartu kuning tanpa kartu merah dari seluruh laganya, juga turut andil dengan mencetak gol penentu di babak semifinal kontra arema dan kontribusinya yang menjadi kreator gol kedua persib di final tadi. I Made Wirawan pun lebih pantas ketimbang Ferdinand, dari statistik seluruh laganya di ISL musim ini, I Made bersih tanpa menerima kartu dan menjadi penyelamat saat menggagalkan tendangan algojo ke-4 persipura dalam drama adu penalti di final tadi. Sedangkan 1 pemain persipura, yakni Boaz Salossa juga patut menjadi pemain terbaik ISL musim ini lewat performanya yang jauh melebihi Ferdinand. Statistik menujukkan, Boaz telah mencetak 10 gol,dan hanya mendapatkan 2 kartu kuning di musim ini, juga kontribusinya yang lebih nyata ketika menjadi pahlawan persipura dengan 2 golnya saat mengalahkan PBR di semifinal, dan lagi-lagi menjadi penyelamat persipura setelah mencetak gol penyama di laga final tadi. Hanya saja, mungkin PT.LI "gengsi" memberikan gelar tersebut kembali pada Boaz, karena musim lalu Boaz lah yang mendapatkan pengharggan itu.
PT.LI seharusnya mencontohi UEFA atau FIFA dalam memilih dan memberikan penghargaan pemain terbaik. Seperti kita ketahui, UEFA akhirnya memilih Ronaldo sebagai pemain terbaik eropa tahun 2013, padahal dengan jelas Ribery lah yang lebih pantas mendapatkan penghargaan itu setelah mengantarkan bayern muenchen meraih 4 gelar. Juga Keputusan FIFA yang lebih memilih Zinedine Zidane sebagai pemain terbaik di piala dunia tahun 2006, padahal Zidane terkena kartu merah di laga final akibat menanduk dada Marco Materazzi. UEFA dan FIFA pun menilai berdasarkan statistik pemain sepanjang turnamen hingga babak semifinal. Dan bukan hanya karena penampilan bagus di laga final. Apalagi kalau tidak ada kontribusi lewat assist dan gol sama sekali.
So, jelas terpilihnya Ferdinand sinaga sebagai pemain terbaik ISL musim ini adalah sebuah kekeliruan PT.LI, yang "malas" bekerja dengan teliti. Masa kalah sama kita yang hanya menjadi penulis warga di Kanal bola Kompasiana ini Pak ??
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI