Di Masa-masa Terakhir, Gerrard Kembali Menjadi Pahlawan

[caption id="" align="aligncenter" width="1023" caption="Selebrasi Steven Gerrard / image : mirror.co.uk"][/caption] Perjuangan Liverpool untuk lolos ke Liga Champions, harus terhenti sudah setelah hanya mampu bermain imbang menghadapi sang juara Chelsea di Stamford Bridge berapa saat lalu. Laga yang berskor akhir 1-1 itu, tak bisa membantu Liverpool untuk mengejar MU di peringkat ke-4,. Liverpool baru mengumpulkan 62 poin, sedangkan MU sudah mengoleksi 68 poin, meskipun Liverpool memenangkan dua laga sisanya sementara MU juga kalah di dua laganya dan meraih poin yang sama. Toh, MU tetap unggul dengan selisih gol yang lebih baik. Namun, kegagalan Liverpool untuk kembali lolos ke Liga Champions sedikit bisa terobati dengan kesempatan berlaga di Liga Eropa. Sekaligus menjadi sebuah akhir kisah yang bisa di kenang oleh sang kapten Steven Gerrard yang mulai bermain di MLS musim depan. Mengantarkan Liverpool untuk berlaga di Liga Eropa, bukanlah impian Gerrard yang sudah mempersembahkan trofi Liga Champions bagi Liverpool di musim 2004/2005. Meskipun gagal semasa karirnya bersama Liverpool selama 17 tahun untuk menjuarai Liga Inggris, tapi di laga-laga akhirnya musim ini pantas di jadikan sebuah kenangan manis bagi Gerrard dan semua Kopites. Yah, seolah ingin membayar kesalahan-kesalahannya kontra Chelsea dan MU di Anfield, Gerrard menjadi pahlawan bagi Liverpool di dua laga sementara dari empat laga terakhir. Yang pertama, saat Gerrard mencetak gol kemenangan kala menjamu QPR akhir pekan kemarin. Dan yang kedua, lewat tandukan kepalanya kembali Gerrard sukses membawa Liverpool menahan imbang Chelsea di Stamford bridge beberapa saat lalu. Di penghujung kisahnya, Gerrard membuktikan kepada publik Anfiled, bahwa dirinya tak akan pernah berhenti melakukan segalanya demi membahagiakan klub yang telah membesarkan dan telah di belanya itu selama 17 tahun. Gerrard memberikan kesan yang mungkin tak kan pernah bisa di lupakan oleh semua kopites di seluruh dunia di masa-masa terakhir kala mengenakan seragam kebesaran The Reds.