Mohon tunggu...
djarwopapua
djarwopapua Mohon Tunggu... wiraswasta -

Liverpool Selamanya...YNWA !!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Chappie, Film Tentang Robot dengan Nuansa Komedi

6 Maret 2015   07:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:05 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : en.wikipedia.org

[caption id="" align="aligncenter" width="270" caption="sumber foto : en.wikipedia.org"][/caption] Chappie adalah judul Sebuah film terbaru dari Hollywood yang di produseri oleh Columbia pictures bergenre fiksi ilmiah, yang menceritakan tentang robot-robot polisi yang bertugas membasmi kriminalitas di kota Johannesburg, ibukota Afrika Selatan. Film yang resminya (menurut jadwal) baru akan di rilis hari ini, ternyata sudah lebih awal di tayangkan di studio XXI sejak malam kemarin. Ceritanya bagus dan ada nuansa yang berbeda dalam film yang menonjolkan teknologi canggih itu. Berkisah tentang departemen kepolisian Afrika selatan yang sudah kewalahan menangani maraknya kriminaltas yang memenuhi wilayah kota Johannesburg di masa depan, dan bekerjasama dengan perusahaan pengadaan robot-robot canggih yang dapat menggantikan peran manusia sebagai petugas keamanan atau Polisi. Robot-robot tersebut pun memiliki kesatuan yang dinamakan Scout. Namun sial bagi kepolisian Afsel, karena salah satu robot terbaiknya yang bernama Scout 22 harus tertembak oleh sekawanan penjahat saat melakukan penyerbuan terhadap gembong narkoba. Scout 22 pun dinyatakan rusak parah dan hendak di musnahkan oleh perusahaan yang membuatnya. Tapi salah satu teknisi perusahaan tersebut yang bernama Deon (Dev Patel), justru memungut kembali Scout 22 dan mencoba bereksperimen dengan temuan barunya yang bisa membuat kinerja robot lebih sempurna layaknya manusia yang memiliki perasaan kuat. Sayang, saat Deon hendak membawa Scout 22 ke rumahnya, mobil Deon di cegat oleh 3 orang penjahat yakni Yolandi (Yolandi Visser), Ninja (Watkin Tudor Jones), dan America (Jose Pablo Cantillo), lalu ketiga penjahat tersebut menculik dan membawa Deon beserta Scout 22 ke persembunyian mereka. Ninja yang merupakan pemimpin dari kawanan penjahat tersebut, memaksa Deon untuk menghidupkan Scout 22 dan memprogramnya agar bisa di jadikan sebagai mesin pembunuh. Namun Deon tak memenuhi keinginan Ninja dan hanya bisa menginstal program Scout 22 dengan sebuah alat kecil mirip dengan memori SD yang di tanamkan pada bagian belakang kepala Scout 22. Alat tersebut ternyata sanggup menghidupkan kembali Scout 22, tapi justru memiliki kelainan, dan di bagian itulah Film Chappie ini memunculkan nuansa yang berbeda dengan film-film sejenisnya seperti Transformer, Iron Man, Battle Ship, I robot, dan Pasific Rim. Mengapa penulis menganggap film Chappie ini berbeda dengan film-film bertemakan robot yang sudah pernah ada sebelumnya ? Nama Chappie sendiri di ambil dari nama Robot Scout 22 yang setelah hidup kembali bertingkah seperti seorang bayi yang baru lahir, Lucu, polos dan tak tau apa-apa. Melihat tingkah Scout 22 seperti itu, Yolandi yang merupakan kekasih Ninja, amat menyukainya dan menamakan Scout 22 dengan nama Chappie. Yolandi bersama Deon mengajarkan Chappie semua hal mulai dari nol dan terkesan benar-benar mirip dengan seorang anak manusia. Tapi di lain kesempatan, Ninja bersama America mengubah perilaku Chappie dari yang seperti kanak-kanak menjadi robot preman. Chappie pun terlibat dalam sejumlah kejahatan mereka, mulai dari membegal Mobil hingga merampok. Bagaimana kelanjutan kisah Chappie ini ? Langsung saja tonton di bioskop-bioskop kesayangan di kota anda. Gak seru jika Penulis harus ceritakan hingga akhir filmnya. Akan ada satu bintang Hollywood yang memerankan Wolverine (Hugh Jackman) dalam film ini juga loh !? Yang jelas, anda tak akan rugi menonton film Chappie ini, karena selain menonjolkan teknologi canggih dunia robotik, film ini sangat jauh berbeda dengan skenario yang menarik dan penuh imajinasi. Apa anda bisa bayangkan bagaimana kocaknya tingkah seorang robot yang berdandan layaknya preman dengan tatto di lengan, berbicara dengan aksen dan gaya jalannya yang menirukan para rapper. Konyol, tapi seru dan membuat penonton tak ada hentinya tertawa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun