Mohon tunggu...
djarwopapua
djarwopapua Mohon Tunggu... wiraswasta -

Liverpool Selamanya...YNWA !!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Mitos Final Liga Champions, Masihkah Terus Berlanjut?

7 Mei 2015   21:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:16 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_364857" align="aligncenter" width="300" caption="poster final UCL Berlin 2015 / image : www.uefa.org"][/caption]

Semifinal Liga Champions eropa Leg pertama telah selesai, dan menyisakan pekerjaan berat bagi Real Madrid juga Bayern Muenchen untuk bisa memetik tiga poin dan merebut tiket final, dengan syarat jumlah agregat gol harus lebih baik. Madrid yang menjalani leg pertama kontra Juve di kota Turin, menelan kekalahan 1-2 dan dalam leg kedua nanti Madrid harus menang dengan selisih dua gol jika ingin lolos ke partai Final. Namun rekor 9 pertemuan terakhir antara kedua tim, Juve sedikit lebih di untungkan dengan meraih 5 kemenangan dan sekali imbang, sementara 3 lainnya di menangkan oleh Madrid. Bahkan diantara pertemuan tersebut, Juve berhasil menyingkirkan Madrid di Liga Champions pada edisi 2003,2005, dan 2008.

Sementara di partai semifinal lainnya, Luis Enrique sang entrenador anyar Barca sanggup mempecundangi Pep Guardiola dengan kemenangan Barca tiga gol tanpa balas di stadion Nou Camp. Meski posisi saat ini Barca lebih di unggulkan untuk menembus partai Final, tetapi kemenangan dengan selisih empat gol yang di butuhkan Muenchen, pernah menjadi kenyataan ketika Muenchen menang telak dengan skor 4-0 atas Barca di Alianz Arena di semifinal Liga Champions 2012/2013. Apalagi, Muenchen lolos ke semifinal kali ini dengan kemenangan fantastis atas Fc Porto yang pada leg pertama perempatfinal kalah di kandang Porto dengan skor 1-3, lalu membalasnya dengan pembantaian 6-1, Muenchen pun lolos dengan agregat 7-4.

Dan mengenai turnamen bergengsi antar klub eropa ini, sama halnya seperti turnamen sekelas Piala Dunia yang selalu menyisakan cerita-cerita menarik di dalamnya. Kali ini, penulis akan berbagi fakta tentang mitos Liga Champions yang telah cukup lama tak terpecahkan.

Mitos Laga Final Liga Champions

Mitos yang pertama menyebutkan bahwa tak pernah ada lagi sebuah tim yang mampu menjadi juara Liga Champions sebanyak dua kali berturut-turut setelah terakhir kali hanya Ac Milan yang mampu melakukannya di musim 1988/1989 dan 1989/1990. Dan prestasi Milan itu juga mencatatkan nama pelatihnya (Arrigo Sacchi) sebagai orang terakhir yang mengantarkan klubnya mempertahankan trofi Liga Champions setelah Bria O'Clough di musim 1978/1979 dan 1979/1980.

Dan Mitos kedua tentang Final Liga Champions menjadi milik Borussia Dortmund yang sampai hari ini masih terus melegenda. Yah, tak ada klub lain lagi yang bisa memecahkan mitos bahwa sebuah klub bisa menjuarai Liga Champions di negaranya sendiri. Tercatat hanya 6 klub yang bisa melakukan itu dari 22 klub peraih trofi Liga Champions, yakni Madrid 1956/957 (santiago bernabeau), Intermilan 1964/65 (san siro), MU 1967/68 ( wembley ), Ajax 71/72 ( de kuip, Rotterdam ), Juventus 95/95 (Olimpico, Roma), dan terakhir kalinya Dortmund 96/97 (Olympia stadium, Muenchen).

Sepertinya, Laga Final musim ini yang akan di helat di Kota Berlin, Jerman. Menjadi perburuan yang teramat berat bagi Muenchen untuk mengangkat trofi si kuping besar di negaranya sendiri, Fc Hollywood harus menang dengan selisih 4 gol dari Barca. Sementara di lain pihak, Madrid juga berambisi bisa mempertahankan gelar juaranya dan menjadi juara dua kali berturut-turut. Juga Carlo Ancelotti yang ingin melakukan yang sama seperti kompatriotnya dan seniornya Arrigo Sacchi.

So, menarik untuk di nantikan. Akankah mitos final liga champions ini terus berlanjut ? Ataukah mitos yang telah lama di buat itu bisa terpecahkan musim ini ?
Jayapura, 07 Mei 2015
--DJARWOPAPUA--

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun