Mohon tunggu...
djarwopapua
djarwopapua Mohon Tunggu... wiraswasta -

Liverpool Selamanya...YNWA !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

MH17: Nyawa Istri yang Dibayar dengan Nyawa Sang Suami

20 Juli 2014   03:43 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:51 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Ajal datang untuk menjemput, maka tidak ada satupun yang bisa mengelak dan menghindar darinya. Begitu juga ketika ajal belum mau menjemput, dengan cara apapun dan keajaiban bisa menyelamatkan.

Kehendak Sang Khalik adalah sebuah rahasia besar yang selalu menjadi misteri, tanpa ada satu pun manusia di muka bumi ini yang dapat mengetahuinya.

Begitulah yang telah terjadi pada Sanjid Singh, seorang pramugara pesawat malaysia airlines MH17, yang pada kamis lalu mengalami musibah yang konon di kabarkan terkena tembakan "rudal" di atas wilayah udara ukraina.

Sanjid adalah salah satu dari 15 awak yang bertugas di pesawat naas MH17 tersebut. Menurut Jijar singh (ayah dari sanjid), Semula anaknya itu berlainan jadwal dengan MH17, namun anaknya mengatakan akan menukar jadwalnya, dan memilih bertugas pada pesawat MH17 dari amsterdam menuju kuala lumpur karena sudah sebulan meninggalkan penang, malaysia.

Namun malang, takdir mengatakan lain, Pertukaran jadwal membuat sanjid menjadi salah satu korban dari tragedi pesawat naas MH17. Sebelumnya, Jinjar singh mengatakan pula, bahwa istri dari sanjid yang juga merupakan seorang pramugari pernah hampir mengalami hal serupa. Namun takdir telah menyelamatkan anak mantunya itu dari musibah, saat menukar jadwal penerbangan dengan seorang temannya pada pesawat MH370 yang hingga saat ini hilang entah kemana.

Jinjar singh bersama istrinya, tidak kuasa menahan berita di televisi yang mengabarkan tentang tragedi pesawat yang di tumpangi anak laki-laki satu-satunya itu mengalami kecelakaan. Dirinya yang sudah 2 kali menjalani operasi bypass jantung, membuat kondisinya lemah dan tubuhnya bergetar, namun jinjar tetap menerima kenyataan itu, meski terpukul dirinya telah mengikhlaskan apa yang telah menimpa anaknya itu.
Keberuntungan atau takdir yang menyelamatkan di saat ajal belum hendak menjemput sang istri, kini harus di bayar dengan ajal yang datang menjemput nyawa sang suami. Itulah hidup, sang khalik lah yang memegang kendali, dan kita sebagai manusia harus selalu menyiapkan diri akan datangnya "misteri" itu.

Sumber : http://m.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2014/07/140718_mh17_tragedi_pramugara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun