Mohon tunggu...
Noveria
Noveria Mohon Tunggu... -

Pembaca dan Penulis artikel lepas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selain Banjir dan Gunung Meletus di Sana, Kabut Asap Juga Tak Kalah Tenar

6 Februari 2014   12:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:06 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pontianak, Setiap menjelang esok pagi, siang, sore, malam, maupun subuh, mungkin hampir seluruh masyarakat Kalimantan Barat, khususnya Pontianak menanti hujan. Iklim yang tak menentu panas dan dingin ini terkadang meresahkan masyarakat akan harap yang tak kunjung datang.

Menjelang pergantian tahun hingga 2014, tetesan hujan pun tak kunjung membasahi kota ku yaitu kota Pontianak. Sehingga membuat kata-kata untuk berkata "Jakarta, hujan loh, kenapa kota ku tidak?..." meskipun senang dengan datangnya hujan dan air berlimpahan, tetapi tak membuat aman kota ini, dan jika kota ku hujan pasti banyak orang-orang berkata Hujannnnnn sudah datangggg, horeeee. Kemudian setelah beberapa pekan harapan pun datang, "semoga tahun depan banjirnya lebih surut" dan "semoga turun hujan, dan ada yang berkata juga nasibbb hujan turun".

Ntah, apa yang ingin diharapkan jika segala sesuatunya tidak sesuai rencana. Karena jika dilihat dari beberapa media, kota disana belum selesai dengan bencananya, begitu juga di Kota lainnya yang diperkirakan akan meletus, maka kota ku ini juga mengalami hal yang sama, hampir setiap waktu tertentu kabut asap melanda kota ku. Lah, ini memang nasib atau nasib yang dibuat?? maaff, kata orang-orang sekitar belum tahu juga harus berkata. Yang ku ketahui, kabut asap yang terjadi ada beberapa lokasi terjadi kebakaran lahan gambut.

Kondisi yang begitu memprihatinkan yang melanda kota Pontianak pun terjadi beberapa waktu lalu hingga sekarang. Pontianak, mengalami kebakaran gambut yang menyebabkan kabut asap yang begitu pekat pada subuh hingga pagi hari, begitu juga pada malam hari. Keluhan pun bertambah di masyarakat dengan kesesakan, dan mata pedih yang terjadi didalam maupun diluar rumah yang mengakibatkan udara yang dihirup dan penglihatan yang rawan akan mempengaruhi kesehatan dan pengendara.

Tak lama kemudian, instruksi pun datang bahwa hari ini sekolah diliburkan, dan pringatan menggunakan masker pun terus digalakan. Kemudian, bagaimana dengan lahan gambutnya???

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun