Mohon tunggu...
Noveria
Noveria Mohon Tunggu... -

Pembaca dan Penulis artikel lepas

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Kebingungan dan Penentuan

3 Juli 2014   16:09 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:41 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kampanye pun akan segera berakhir, masa tenang pun telah menanti dan pemilihan pilpres 2014 pun akan ditentukan. Mungkin masyarakat sudah melihat, mengamati, berpikir dan menyadari siapa yang pantas untuk memimpin kita semua yaitu rakyat Indonesia ini.
Jika secara pribadi saya akan memilih pemimpin yang menyadari akan suara rakyat dimanapun mereka berada, baik itu melalui media, ke lapangan, pesan dan pesan maupun sejenisnya.
Tetapi dari semua itu, demokrasi yang dibanggakan kita semua tentunya tak luput dari hal-hal yang negatif, baik itu yang disebut kampanye hitam maupun positif. Meskipun demikian, tentunya ada perbedaan diantaranya, yaitu anggapan.
Masih dengan sudut pandang ku, banyak yang menganggap politik itu banyak dilumpuri oleh kepentingan, baik itu pribadi, institusi, kelompok maupun yang tak terlihat. Tidak mengherankan jika masing-masing menjagokan setiap pemimpinnya. Baik itu kepemimpian yang menginginkan ketegasan dan merakyat. Ketegasan yang ku pahami sebagai nilai yang dimiliki setiap orang, hanya bagaimana cara kita menggunakan ketegasan itu. Kemudian merakyat, kata ini tentunya menurut ku terwakili sudah segala unsur,nilai-nilai yang ada dari rakyat.
Surat kecil ini tentunya tak berarti bagi kalangan tertentu, tetapi hal ini penting untuk dicermati bukan karena teman yang berintelektual saja, melainkan setiap orang yang tergerak untuk bersama-sama meyelesaikan kecemasan ini. Dan pilihan itu ada pada kita semua yaitu Rakyat Indonesia. Pilihlah dengan hati nurani maupun kecerdasanmu yang sesuai dengan yang dibutuhkan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun