Kegiatan rutin sholat malam (tahajjud) kembali digelar di sela-sela kesibukan dan kegiatan masyarakat Kabupaten Kediri, hal ini dilakukan guna mencegah bahaya laten wabah penyakit masyarakat yang terus menghantui bangsa Indonesia serta mencegah tumbuhnya ajaran-ajaran radikalisme yang marak digelontorkan kaum ekstrimis. Setiap 1 minggu 2 hingga 3 kali digelar, acara ini efektif menyedot jamaah diberbagai kecamatan, mulai dari anak-anak, para pemuda hingga para penduduk sepuh yang ikut dengan antusias.
[caption caption="dok pribadi"][/caption]
Jamaah sholat malam yang berasal dari berbagai elemen ini mulai berdatangan ke lokasi sejak pukul 02.00 WIB. jumlahnya bervariasi dari ratusan, bahkan dibeberapa kecamatan sampai menyentuh angka ribuan. Mereka berbaur dan duduk menunggu dimulainya sholat di bawah sejumlah tenda yang terpasang di lokasi sambil mendengarkan tausyiah-ceramah dari da'i dan ustadz yang ditunjuk untuk mengisi acara. Sekitar satu jam berikutnya, sholat malam dimulai dan dipimpin oleh Kyai atau pemuka agama di tiap kecamatan. Selanjutnya, para jamaah memanjatkan doa dan dzikir yang diakhiri dengan sholat subuh berjamaah serta ramah tamah yang selalu disuguhkan oleh panitia kecamatan dan pemerintah.
[caption caption="dok pribadi"]
"Kegiatan ini sudah berlangsung lebih dari 15 yang lalu, ketika ir. Sutrisno masih menjabat sebagai bupati, dan hingga sekarang alhamdulillah masih berjalan rutin bergiliran pada setiap kecamatan-desa di kabupaten kediri", terang Rahmadi Yogi, salah satu penggerak para pemuda untuk ikut bergabung dalam kegiatan tahajjud ini.
Terbukti dari progam ini, angka penyakit masyarakat kabupaten kediri bisa diminimalisir, dan para pemuda-pemudi yang rawan terjerumus kepada hal-hal negatif juga mendapat kegiatan rutin alternatif yang positif, dan efeknya terciptalah suasana dan kondisi masyarakat yang religius.
"Harapan jangka panjangnya, ketika generasi muda mulai terbiasa dengan kegiatan keagamaan, maka mental dan spiritual mereka juga terbangun, menjadi lebih positif dan agamis, dan nantinya generasi inilah yang akan menjadi generasi pemimpin, maka dari itu kami terus mendorong para pemuda untuk ikut dan aktif dalam kegiatan ini", imbuh Yogi di sela-sela jagongan setelah kegiatan tahajjud dan shubuh berjamaah.
[caption caption="dok pribadi - Rahmadi Yogi"]
Pemerintah kabupaten kediri juga membuka kesempatan se luas-luasnya untuk kegiatan keagamaan seperti ini, tidak hanya dari umat muslim, namun juga dari umat yang lain, dengan catatan, kegiatan tersebut masih dalam koridor dan akidah yang telah ditetapkan oleh masing-masing agama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H