Mohon tunggu...
Agoes Widjanarko
Agoes Widjanarko Mohon Tunggu... profesional -

pemerhati sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sugeng Muludan Sugeng Natalan Sugeng Warso Enggal 2016

24 Desember 2015   08:01 Diperbarui: 24 Desember 2015   09:20 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Meneladani Muhammad , Yesus dan tantangan Sebagai Anak Bangsa

Tantangan yang kita rasakan sebagai bangsa sekarang ini sungguhlah sangat berat, ancaman perpecahan, kemiskinan, kebodohan dan persaingan dengan bangsa bangsa lain baik dari segi ekonomi politik dan budaya. Tidak kita sadari bahwa kita hidup dalam abad global perubahan yang sangat cepat di abad milennium abad penuh persaingan, kalau kita tidak menyiapkan dan menyadari itu dari sekarang maka kita akan menjadi bangsa yang kalah bersaing, akan menjadi bangsa yang gagal. Kita seharusnya tidak lagi di sibukkan oleh hal-hal yang membuat bangsa menjadi lemah, pertikaian yang tidak pernah berhenti, menyuburkan isu isu Sara, menebar kebencian terhadap sesama anak bangsa, banyaknya tindak korupsi dan kolusi dan hal buruk lainnya. Justru yang menjadi ironi hal hal itu ditemukan terhadap orang orang sholeh. Mungkin benar adanya tidak terlalu sulit menemukan tempat tempat ibadah yang megah di Negara kita, tetapi menemukan keutamaan perilaku di tengah umat sungguhlah sulit. Umat lebih sering menggunakan simbol simbol keagamaan, namun kurang diimbangi dengan kualitas perilaku dan kesalehan sosial.

Maka peringatan Maulid Nabi Muhammad dan Natal masih sangat relevan dirayakan sebagai sarana bagi masing-masing umat kedua agama tersebut untuk mengenang kembali ajaran agama yang mulia. Yesus dilahirkan untuk memberikan contoh kesederhaan dan berpihak kepada kaum lemah, Muhammad dilahirkan untuk memberi contoh tentang kerja keras , kejujuran dan kelemahlembutan, ajaran-ajaran itu relevan untuk dimaknai dan ditumbuhkan kembangkan lagi dalam kehidupan kita sehari hari.

Menghidupkan agama dalam kehidupan sehari hari berarti menjadikan pemaknaan Ketuhanan sebagai dasar berpikir dan bertindak yang ujungnya adalah menebar kedamaian menghargai perbedaan, dengan begitu sebagai anak bangsa kita akan tetap optimis menatap Indonesia yang berkeadilan bermartabat menyongsong Indonesia gemilang. Selamat Maulid Nabi Muhammad buat saudarku Umat Muslim, Selamat Natal buat saudaraku kaum Nasrani dan selamat Tahun Baru 2016 buat bangsa Indonesia. Wassalam In Christo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun