Mohon tunggu...
Djamilah Sudjana
Djamilah Sudjana Mohon Tunggu... Guru - Education

Guru SMAN 2 Kota Tangerang Selatan (1997-2021) Plt. Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Tangerang Selatan(2020) Kepala Sekolah SMAN 1 Kalanganyar Lebak

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Elektron Juga Bertawaf

28 Oktober 2023   14:35 Diperbarui: 28 Oktober 2023   15:35 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pelajaran Kimia, kita sering mendengar istilah elektron. Elektron adalah partikel subatomik ringan yang dikenal stabil. Elektron membawa muatan negative yang dianggap sebagai unit dasar dari muatan listrik. Dalam setiap atom, elektron bergerak orbital/mengelilingi inti dalam susunan yang teratur. Elektron punya peran yang sangat khas dalam sebuah atom.

Pada tahun 1913 Neils Bohr memperkenalkan dua postulat untuk struktur atom hidrogen, yaitu: (1) Sebuah elektron dapat berada pada suatu orbit tanpa memancarkan radiasi, orbit ini dinamakan keadaan stasioner dan harga momentum sudut orbitalnya yaitu, elektron tidak dapat berputar di sekitar inti melalui setiap lintasan, tetapi hanya melalui lintasan-lintasan tertentu tanpa membebaskan energi. Semakin jauh dari inti, makin besar energi yang dibutuhkan. (2) Elektron dapat berpindah dari satu orbit ke orbit lainnya. 

Peristiwa transisi elektron antara dua keadaan stasioner akan menghasilkan pancaran atau serapan radiasi. Jika electron berpindah dari orbit yang lebih luar ke orbit yang lebih dalam maka electron akan melepas energy. Jika electron berpindah dari kulit yang lebih dalam ke kulit yang lebih luar maka elektron akan menyerap energi . 

Perilaku elektron ini menunjukkan keaadaan manusia yang beriman kepada Tuhan-Nya. Orang yang dekat dengan inti kehidupan (Tuhan) akan memancarkan ruh dan energi ketenangan, ketawadluan, keteduhan dalam pandangan wajahnya, dan perkataan maupun tindak-tanduknya bisa menumbuhkan dan menambahkan keimanan orang-orang disekitarnya. Inilah energi foton yang dipancarkan oleh orang-orang yang dekat dengan inti (Tuhan). Sebaliknya jika elektron keluar jauh dari inti, dia akan menyerap banyak energi. Kenyataan ini menunjukkan orang yang jauh dari Tuhan akan membutuhkan banyak bantuan dari orang lain, tidak mandiri, dan cenderung banyak berkeluh-kesah. Merasa hidupnya hampa dan tidak punya tujuan yang jelas, banyak merepotkan orang lain, serta belum bisa memberikan banyak manfaat. Elektron bertasbih memberikan gambaran bahwa pada dasarnya materi di alam semesta ini baik dalam skala mikroskopis maupun makroskopis semuanya bertasbih, sholat dan tunduk pada Allah SWT.

Sudah menjadi sunah kauniyah (hukum alam) bahwa alam semesta ini bergerak mengelilingi inti yang lebih besar (tawaf). Bumi beserta planet-planet yang lain berputar mengelilingi matahari pada garis orbitnya masing-masing, dan planet-planet ini memiliki satelit yang berputar pada porosnya. Tata surya berputar mengelilingi galaksi Bima Sakti, dan galaksi alam semesta berputar mengelilingi pusatnya yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Penjelasan Allah SWT Tentang tawaf alam semesta ini terdapat dalam firman-Nya Q.S. al-Anbiya: 33) sebagai berikut: "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.masing-masing beredar pada garis edarnya". Ayat ini menujukkan suatu fakta penting bahwa alam semesta ini berputar mengeliligi intinya searah dengan gerakan tawaf.

Elektron juga bertasbih memberikan gambaran bahwa pada dasarnya materi di alam semesta ini baik dalam skala mikroskopis maupun makroskopis semuanya bertasbih, sholat dan tunduk pada Allah SWT. Fakta menunjukkan bahwa yang dikitari selalu lebih besar, dan lebih mulia daripada yang mengitarinya. Tidak terkecuali milyaran manusia sepanjang jaman, yang bertawaf mengitari kabah. Demikian arah putarannya, semuanya berlawanan dengan arah jarum jam. Maha suci Allah, inilah fitrah yang berlaku untuk semua mahkluk di seluruh jagat raya. Ini membuktikan Berputarnya alam semesta selain bentuk tasbih juga merupakan bentuk "salatnya". Sebagaimana sabda Nabi: "Tawaf adalah salat, hanya saja Allah membolehkan bicara dalam tawaf, barang siapa berbicara hendaklah berbicara yang baik."

Penemuan -penemuan ilmiah tentang struktur atom, dan fakta alam semesta yang lain telah memberikan penguatan keimanan yang luar biasa kepada keesaan Allah SWT. Tidak ada keraguan sedikitpun bahwa Islam adalah agama yang hanif (benar) yang memberikan pandangan yang benar dan integral kepada umat. Kesatuan gerakan tawaf elektron mengelilingi inti atom, tawaf satelit - satelit mengelilingi planet -planetnya, dan tawaf manusia mengelilingi ka'bah memperkuat keimanan bahwa seluruh alam semesta ini beserta isinya tunduk patuh, salat, bertasbih, beribadah sujud kepada Sang Pencipa yang Maha Agung, maha Besar, dan maha menguasai segala -galanya dengan caranya masing -masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun