Eco Enzyme merupakan produk ramah lingkungan yang mudah dibuat oleh siapapun. Pembuatannya hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber karbon, serta sampah organik sayur dan buah. Eco Enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air dengan perbandingan 3 : 1 : 10.
Pada dasarnya, Eco Enzyme mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan Enzyme yang berguna dalam pemanfaatan sampah buah atau sayuran. Enzyme dari "sampah" ini adalah salah satu cara manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk menghasilkan cairan yang bermanfaat.
Proses fermentasi dalam pembuatan Eco Enzyme berlangsung selama 3 (tiga) bulan. Setelah itu cairan yang dihasilkan, yaitu berwarna coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat, sudah bisa dimanfaatkan. Eco Enzyme dapat digunakan sebagai hand sanitizer, desinfektan, campuran deterjen, pembersih lantai, pembersih sisa pestisida, pembersih kerak, dan sebagai bahan spa untuk membantu melancarkan peredaran darah, dan masih banyak lagi aplikasi serta kegunaan lainnya.
Pengelolaan sampah yang paling sederhana memang harus dimulai dari rumah dan lingkungan terdekat, dan tujuan kita membuat Eco-enzyme adalah mengolah sampah rumah tangga agar tidak berakhir di TPA yang dapat menyebabkan kerugian bagi lingkungan. Dengan kata lain tujuan kita membuat Eco Enzyme adalah untuk menyelamatkan bumi, sedangkan berjuta manfaat dari Eco Enzyme adalah bonus dari alam.
Dengan berbagai manfaat, keunggulan Eco Enzyme, dan keefektifannya dalam pengelolaan sampah organik, sangatlah rekomended bila pembuatan Eco Enzyme ini dapat dijadikan salah satu Projek Profil Pelajar Pancasila  dalam Kurikulum Merdeka. Beberapa perkembangan sub elemen sampai pada fase tertinggi melebihi harapan yang dapat dikembangkan dalam elemen Profil Pelajar Pancasila antara lain:
Elemen pertama: Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
Sub elemen: Memahami Keterhubungan Ekosistem Bumi
- Mengidentifikasi masalah lingkungan hidup di tempat ia tinggal dan melakukan langkah-langkah konkrit yang bisa dilakukan untuk menghindari kerusakan dan menjaga keharmonisan ekosistem yang ada di lingkungannya
- Sub elemen: MenjagaLingkungan Alam Sekitar
- Mewujudkan rasa syukur dengan membangun kesadaran peduli lingkungan alam dengan menciptakan dan mengimplementasikan solusi dari permasalahan lingkungan yang ada.
Elemen kedua: Â Bernalar Kritis
- Sub elemen: Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan.
- Secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang kompleks dan abstrak dari berbagai sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan dari hasil klarifikasi dan analisis.
- Sub elemen: Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri
- Menjelaskan alasan untuk mendukung pemikirannya dan memikirkan pandangan yang mungkin berlawanan dengan pemikirannya dan mengubah pemikirannya jika diperlukan
Elemen ketiga: Kreatif
- Sub elemen: Menghasilkan ide solusi masalah
- Menghasilkan gagasan yang beragam untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya, menilai gagasannya, serta memikirkan segala risikonya dengan mempertimbangkan banyak perspektif seperti etika dan nilai kemanusiaan ketika Gagasannya direalisasikan
- Sub elemen: Mencari solusi alternatif dari masalah
- Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan resikonya bagi diri dan lingkungannya dengan menggunakan berbagai perspektif.
- Sub elemen: Bereksperimen dengan berbagai pilihan solusi kreatif
- Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi
Mari tumbuhkan insan-insan profil pelajar Pancasila dengan bersama-sama rawat dan selamatkan bumi kita sebagai tanda syukur pada yang maha pencipta bumi, Allah SWT, Tuhan YME.
Semoga bermanfaat.