Membumikan APBN: DJA Menyapa Hadir di SMAN 1 Bogor

Suasana SMAN 1 Bogor yang sangat asri cukup memberikan semangat bagi pengajar DJA, R. Agus Sudrajat dan Muhendaryanto Apnipar sepagi itu datang mempersiapkan program DJA Menyapa. Berkat silaturahmi dengan guru-guru, koordinasi kegiatan ini berjalan sangat lancar. Selain itu pihak SMAN 1 Bogor pun memberikan prioritas tinggi atas tema APBN yang diusung oleh Kementerian Keuangan. Sebelumnya ada beberapa jadwal penyuluhan yang masuk dalam  daftar tunggu.

Program DJA Menyapa di SMAN 1 Bogor diselenggarakan pada hari Senin, tanggal 23 November. Seperti sekolah-sekolah lainnya, kegiatan ini disambut dengan antusiasme tinggi. Wakil Kepala Sekolah beserta guru-guru ekonomi  di SMA tersebut ikut serta mendampingi para siswa Kelas 10 dan 11 IPS untuk mengikuti program ini. “kenapa harus dibatasi dengan 50 orang, kan banyak yang masih ingin tahu banyak tentang APBN tidak dapat ikut?” celetuk salah satu guru ekonomi. Memang terdapat pembatasan dari sisi jumlah. Salah satu faktor utama adalah format yang disusun program ini adalah sistem kelas sehingga lebih efektif. Namun hal ini perlu menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan kegiatan mendatang.

Kegiatan dimulai pukul 09.30 WIB di aula SMAN 1 Bogor. Pendekatan kakak kelas ke adik kelas seolah meniadakan jarak sehingga suasana keakraban pun lebih terasa. Hal ini berimbas peserta tidak lagi sungkan-sungkan bertanya lebih mendalam tentang APBN. “kalau dana desa teralokasi 6 persen, mengapa tidak terpenuhi listik di desa-desa ” ujar salah satu peserta. Pertanyaan seperti ini terkesan sepele, tapi justru pertanyaan inilah yang mewakili pertanyaan dari jutaan orang di seluruh Indonesia.  Potret ketidakmerataan pembangunan merupakan isu utama dalam APBN. Hal ini juga merupakan implementasi dari nawa cita pemerintah saat ini.

Tepat pukul 12.00 WIB, saat bel berbungi menandakan acara tersebut usai. Para peserta cukup puas dengan kegiatan seperti ini. Tak lupa pemberian plakat sebagai ucapan terima kasih DJA kepada SMAN 1 Bogor diberikan kepada Wakil Kepala Sekolah. Suasana keakraban ini memberikan kesan tersendiri bagi para pengajar. APBN dan dunia pendidikan memang dua dunia yang saling menguatkan.