Kita tentu tak asing lagi dengan istilah Diabetes Mellitus atau yang lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan penyakit kencing manis. Penyakit Diabetes Mellitus sudah dikenal di Mesir pada tahun 1552 SM (Sebelum Masehi). Menurut beberapa sumber Penyakit ini ditemukan Aretaeus pada tahun 200 SM (sebelum Masehi) dan diberi nama diabetes mellitus, dimana diabetes berarti mengalir terus dan mellitus berarti manis. Jadi penderita diabetes mengalami peningkatan kadar gula dalam darah dan kencingnya terasa manis. Menurut medis, Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggung jawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insullin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi. Seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa > 126 mg/dL dan pada tes sewaktu lebih dari 200 mg/dL. Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70 -110 mg/dL. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120 – 140mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya. Faktor penyebab utama diabetes adalah masalah gaya hidup dan sebagian kecil karena keturunan, Sebenarnya anjuran makan pada diabetes sama dengan anjuran makan sehat pada umumnya, yaitu makanan menu seimbang dan sesuai dengan kebutuhan energi masing-masing. Menu seimbang maksudnya, dalam menu terkandung berbagai makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur. Sumber zat tenaga misalnya nasi, kentang, jagung, roti, mie, dan sebagainya. Sumber zat pembangun misalanya daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, tahu, tempe dan sebagainya. Sedangkan sumber zat pengatur seperti sayuran dan buah-buahan. Namun, yang membedakan orang sehat dengan penderita diabetes adalah masalah kebutuhan energi yang dapat mengubah kalori menjadi tenaga. Sehingga, penderita diabetes dianjurkan memakan makanan sumber tenaga penguraiannya lambat menjadi gula yang untuk selanjutnya menjadi tenaga.. Penderita diabetes mesti menghindari nasi sebagai sumber tenaga, karena nasi adalah jenis makanan tinggi kalori dan cepat terurai menjadi gula. Umbi-umbian adalah makanan yang sering digunakan sebagai bahan pengganti nasi. Namun, umbi-umbian tidak memiliki variasi makanan yang sama seperti nasi. untuk mengatasi hal diatas orang banyak menggunakan [caption id="" align="alignright" width="280" caption="Rumah makan Tiwul"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H