Dahulu di masa pemerintahan Soeharto Indonesia pernah mencitrakan dirinya atau lebih dikenal sebagai negara agraris, masa tersebut telah berlalu dan setelah pemilu pertama di masa reformasi terjadi Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang sukses dalam demokrasi, sebagai negara korupsi tertinggi pun Indonesia pernah dikenal, namun yang masih dikenal hingga saat ini adalah Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Tidak ada yang salah dengan nama atau sebutan yang lebih dikenal orang mengenai Indonesia namun alangkah lebih hebat dan bangga apabila orang lebih mengenal negara ini secara positif berdasarkan prestasi yang dimiliki.
Dalam hemat saya Indonesia belum mengambil langkah serius untuk konsep citra sebuah negara, apabila kita merujuk kepada konsep public relations citra merupakan suatu hal yang sangat vital sekali. Apa yang ingin dicitrakan Indonesia di mata dunia internasional? Apakah Indonesia dengan kepulauannya yang indah atau Indonesia dengan kehidupannya yang harmonis, itu semua bisa saja terjadi apabila konsep pencitraan Indonesia ditangani secara serius. Pengalaman saya di dunia internasional banyak yang tidak mengenal Indonesia, banyak orang mengenal Indonesia karena bencana tsunami di Aceh, korupsi, dan Bali meskipun masih banyak yang kadang berpendapat Bali bukanlah Indonesia.
Citra diri secara singkat adalah bagaimana kognisi dan persepsi orang mengenai suatu objek dan bisa diketahui disaat orang atau pihak tertentu diberikan pertanyaan akan suatu objek tertentu tanpa melihat tapi hanya dengan mendengar nama. Bisa dibayangkan apabila Indonesia lebih dikenal karena korupsi dan kesemrawutan politiknya maka apa citra diri Indonesia di mata dunia internasional. Diperlukan langkah strategis dalam mengkonsep citra suatu bangsa dan negara, konsep ini diharuskan memiliki sifat berkelanjutan dengan tolak ukur yang faktual per periode waktu untuk seluruh publik negara.
Pemerintah hendaknya membentuk tim kerja dengan pengawasan departemen tertentu untuk memulai pengkonsepan citra diri Indonesia, langkah ini alangkah baiknya didukung oleh peran serta media. Apabila merujuk kepada hasil yang akan diraih, publik internal dan eksternal negara akan memiliki kognisi dan persepsi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsep tersebut dan hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama dengan dukungan semua pihak dan elemen bangsa. Konsep ini tidak akan pernah berhasil apabila para pelaku politik masih melakukan tindakan politik tidak terpuji, presiden yang mencitrakan dirinya sendiri yang jelas sekali tidak sesuai dengan konsep bernegara, atau kondisi negara yang tidak stabil. Peran serta seluruh elemen bangsa dan niat untuk melangkah ke arah lebih baik sangat diperlukan untuk mendapatkan pencitraan diri yang positif.
Indonesia harus siap untuk melangkah lebih baik karena alangkah tidak adilnya apabila generasi penerus bangsa harus memikul citra negatif Indonesia di dunia internasional di tahun-tahun yang akan datang. Perlu diingat para pelaku pemerintahan dan politik adalah representasi sebuah negara dan bangsanya, hendaknya berhati-hati dalam bertindak karena tindakan-tindakan anda akan merefleksikan citra diri negara dan bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H