“Reputasi perusahaan akan lahir dari kekaguman setiap stakeholder atas perilaku bisnis yang memenuhi kebutuhan, kenyamanan, dan keadilan.” ~ Djajendra
Pelanggan dan pemangku kepentingan akan semakin percaya kepada perusahaan yang mampu melayani mereka dengan tata kelola manajemen yang beretika dalam integritas. Bila perusahaan jujur dalam menangani setiap masalah dengan pelanggan sambil memperhatikan tatakrama dan sopan-santun dalam hubungan bisnis, maka reputasi perusahaan akan terbangun dengan sendirinya, tanpa perlu melakukan marketing yang berlebihan.
Mendemonstrasikan praktik-praktik manajemen yang baik haruslah melalui perilaku yang penuh integritas. Dalam realitas selalu saja akan ada perusahaan yang sangat pintar mempropagandakan dirinya dengan hal-hal formal yang mereka memiliki, seperti: kode etik, prosedur, sistem, dan tata kelola bisnis yang sangat ekselen. Tetapi, dalam realitas pelayanan bisnis, semua yang mereka sebut sebagai hal-hal yang ekselen tersebut tidak dijalankan melalui perilaku dan karakter yang penuh integritas. Akibatnya, para pelanggan akan merasakan langsung tentang praktik-praktik bisnis yang bertentangan dengan apa yang diucapkan dan dijanjikan oleh perusahaan tersebut.
Perusahaan yang berintegritas dan beretika selalu akan mengelola isu-isu negatif tentang perusahaannya, dan tidak akan ngotot mempertahankan perilaku negatif yang telah dirasakan oleh para pelanggannya. Mereka akan belajar untuk menangani dan memverifikasi semua tindakan yang telah dilakukan, lalu berkaca kembali kepada kode etik, sistem, budaya, prosedur, dan tata kelola ekselen yang mereka miliki. Mereka juga akan mampu memperlihatkan empati untuk memenuhi kebutuhan dan kenyamanan pelanggan. Termasuk, mempelajari akar penyebab masalah dan menyediakan solusi yang adil untuk memuaskan pelanggan. Perilaku etika mereka selalu mampu melampaui standar kode etik melalui hati nurani untuk kebaikan.
Perusahaan yang baik selalu memahami bahwa reputasi perusahaan hanya dapat dibangun melalui perilaku berintegritas dari setiap orang di dalam perusahaan. Oleh karena itu, kepemimpinan di perusahaan akan selalu memotivasi dan memberikan pencerahan kepada setiap orang di internal perusahaan untuk bersikap jujur, serta melakukan pekerjaan dengan standar etika tertinggi.
Kepemimpinan perusahaan juga akan sangat patuh untuk menjalankan budaya organisasi dengan norma-norma formal dan informal sebagai panduan untuk berperilaku di tempat kerja. Setiap orang akan diarahkan untuk membangun budaya etis dalam perilaku yang penuh integritas. Mereka sangat cerdas untuk memahami bahwa praktek etika yang baik bukan sebagai biaya bisnis tetapi sebagai investasi dalam membangun reputasi perusahaan, yang pada gilirannya akan mengarah pada peningkatan kinerja di semua aspek perusahaan. Sikap baik yang penuh etika dan integritas perusahaan kepada pelanggan akan menciptakan cerita baik dari mulut ke mulut untuk membuat perusahaan benar-benar ekselen di hati pelanggan dan konsumen.
Djajendra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H