“Tidak boleh ada kefanatikan terhadap struktur, sistem, budaya, keyakinan, dan nilai-nilai. Bila semua itu harus berubah, maka segeralah menjadi energi inovatif untuk melakukan pembaruan.”~Djajendra
Dunia bisnis selalu dinamis. Diperlukan budaya kerja yang siap berubah dan beradaptasi dengan segala kemungkinan. Sumber daya manusia yang berbudaya kerja inovatif mampu bergerak mengikuti kedinamisan bisnis dan organisasi. Budaya kerja yang inovatif mendorong karyawan untuk memiliki solusi, memperkenalkan sesuatu yang baru dan unggul, berkreasi dan melakukan pembaruan, serta memecahkan masalah dengan solusi yang tepat.
Perubahan itu pasti dan nyata. Dunia bisnis tidak boleh ragu menghadapi perubahan. Dunia bisnis tidak boleh diam menghadapi kedinamisan. Sikap diam menghadapi perubahan berarti menyerah dan menggiring perusahaan menuju keusangan. Budaya kerja inovatif tidak akan membuat karyawan diam dan bingung saat kehidupan bisnis memanggil untuk pembaruan. Budaya kerja inovatif di perusahaan membuat karyawan dan pimpinan mampu proaktif terhadap kedinamisan.
Budaya inovatif mengharuskan karyawan dan pimpinan menjadi pembelajar yang rendah hati. Tanpa ilmu, pengalaman, pemahaman, wawasan, dan keterampilan baru, sulit untuk benar-benar menjalankan budaya inovatif. Budaya inovatif membutuhkan kecerdasan kreatif yang luar biasa. Ide-ide baru yang hebat harus dapat dilahirkan, harus dapat diwujudkan menjadi karya dan produk sesuai harapan pasar.
Budaya kerja inovatif tidak boleh dibiarkan dalam ruang skeptisisme, tetapi harus selalu di ruang optimisme. Sikap optimis dan keyakinan untuk menang, adalah kekuatan dari budaya inovatif. Semangat inovatif harus selalu dimotivasi agar karyawan bahagia menghabiskan jam kerjanya untuk inovatif.
Budaya inovatif hanya tumbuh di ruang yang penuh perbedaan, beragam persepsi, dan kaya dengan skenario. Setiap orang harus berani berbeda dan tidak harus satu pemikiran. Tetapi, ketika keputusan akhir sudah diambil dan ditentukan, maka semua orang harus bersatupadu dalam soliditas dan kolaborasi untuk mewujudkan keputusan tersebut.
Tidak ada ruang nyaman dan jangan biasakan bersembunyi di dalam zona nyaman. Budaya kerja inovatif tidak menyiapkan ruang nyaman untuk siapapun. Semua orang harus terlatih dan terbiasa hidup dalam kreativitas dan bergerak dinamis menuju ke depan. Gerak dan langkah yang tak terhenti merupakan kekuatan, yang membantu terciptanya budaya kerja yang inovatif.
Semua orang harus terbiasa untuk melakukan sesuatu yang baru. Berani mencoba hal-hal baru. Tidak membiasakan diri untuk mencari kenyamanan, tetapi menjadikan diri kreatif dalam menghadapi perubahan dan kedinamisan.
Dalam budaya kerja inovatif, tidak ada yang permanen dan bersifat tetap. Semuanya bisa berubah, semuanya bisa melakukan pembaruan, semuanya bisa beradaptasi terhadap dunia nyata. Tidak boleh ada kefanatikan terhadap struktur, sistem, budaya, keyakinan, dan nilai-nilai. Bila semua itu harus berubah, maka segeralah menjadi energi inovatif untuk melakukan pembaruan.
Djajendra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H