Mohon tunggu...
Wisnu Djatiprasodjo
Wisnu Djatiprasodjo Mohon Tunggu... Freelancer - Wisnu DjatiPrasodjo adalah freelancer blogger.

Wisnu DjatiPrasodjo adalah penulis dan fotografer. Dengan tulisan banyak tentang lifestyle Travelling dan apa yang menurutnya menarik. Juga suka mendokumentasikan hal yang menarik dan dapat dilihat di IG nya djagadfoto. Selain penulis dan fotografer Wisnu adalah seorang Konsultan. Sekarang sedang bekerja sebagai Secap spesialis (social, environment, climate assessment procedure.).

Selanjutnya

Tutup

Horor

Pernikahan Sakral Raka dan Saskia: Sebuah Adat yang Mengikat Cinta

15 Agustus 2024   06:13 Diperbarui: 15 Agustus 2024   06:17 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pagi itu, mentari menyinari desa kecil tempat Raka dan Saskia akan mengikat janji suci. Kicauan burung berpadu dengan gemericik air di sungai yang mengalir tenang di belakang rumah Raka, menambah kesyahduan suasana. Pernikahan ini bukanlah pernikahan biasa, melainkan pernikahan yang dilaksanakan secara adat Jawa dengan tradisi Basahan, sebuah ritual yang sangat sakral dan penuh makna.

Raka berdiri di depan cermin, mengenakan pakaian pengantin khas Jawa, dengan kain batik yang dililit rapi di pinggangnya, blangkon yang menutupi kepalanya, dan jarik yang menutupi kakinya hingga sebatas betis. Meski sudah terbiasa dengan kompetisi renang dan sorotan publik, hari ini terasa berbeda baginya. Ada rasa gugup yang menggelayut di hatinya, namun sekaligus rasa syukur yang dalam. Ia akan menikahi perempuan yang sangat ia cintai, Saskia, yang tak hanya cerdas dan cantik, tapi juga memiliki hati yang lembut.

Di ruangan lain, Saskia sedang dipersiapkan oleh para dukun manten. Ia mengenakan kebaya berwarna putih dengan motif bunga yang indah, rambutnya disanggul dengan rapi, dihiasi dengan cunduk mentul yang berkilauan di bawah sinar matahari. Wajahnya tampak tenang, namun di balik ketenangan itu, hatinya berdegup kencang. Ia tahu, pernikahan ini akan menjadi awal dari perjalanan hidup yang baru bersama Raka.

Ketika semua sudah siap, prosesi pun dimulai. Dengan langkah perlahan, Raka diiringi keluarganya menuju ke tempat akad nikah. Tempat itu sederhana namun penuh dengan sentuhan tradisional---bunga melati yang disusun rapi di sekitar tempat duduk, tikar pandan yang digelar di atas lantai, dan bau dupa yang terbakar, menciptakan suasana sakral yang memancar dari setiap sudut.

Di hadapan penghulu, Raka mengucap ijab kabul dengan suara yang lantang dan jelas. "Saya terima nikahnya Saskia binti Abdul dengan mas kawin tersebut dibayar tunai," kata Raka, suaranya menggema di antara kerumunan tamu yang hadir. Dalam satu nafas, ikatan suci itu pun resmi terjalin.

Saskia yang duduk di samping Raka menunduk penuh syukur, air matanya menetes saat mendengar kata-kata sakral itu. Ia kini resmi menjadi istri Raka. Di tengah kebahagiaan yang meluap, mereka berdua merasa begitu dekat dengan Sang Pencipta, yang telah mempertemukan dan menyatukan mereka dalam ikatan suci ini.

Setelah akad selesai, mereka melanjutkan prosesi panggih, di mana mereka dipertemukan kembali sebagai suami istri. Dalam tradisi Jawa, prosesi ini mengandung banyak makna, salah satunya adalah simbolisasi dari kesetiaan dan ketulusan cinta antara pasangan suami istri. Raka dan Saskia saling menatap dengan senyuman yang hangat, dan ketika mereka saling suap dengan nasi kuning, suasana berubah menjadi lebih intim. Tawa kecil terdengar saat mereka dengan canggung melaksanakan setiap ritual, namun di balik itu, cinta mereka terlihat begitu kuat dan tulus.

Ketika malam tiba, acara syukuran diadakan di halaman rumah dengan lampu-lampu kecil yang menerangi suasana. Para tamu menikmati hidangan tradisional Jawa, dan alunan gamelan yang lembut membuat suasana semakin magis. Raka dan Saskia duduk di panggung utama, menerima ucapan selamat dari para tamu yang hadir.

Namun, di balik kebahagiaan itu, ada satu tamu tak diundang yang datang tanpa sepengetahuan mereka---Sinta. Dengan pakaian putih yang sederhana namun anggun, ia menyusup di antara kerumunan, hatinya berdebar saat melihat Raka yang kini sudah menjadi suami orang lain. Meski hatinya masih mencintai Raka, ia mencoba untuk merelakan dan mengucap selamat dalam hati.

Saat Sinta berdiri di kejauhan, angin tiba-tiba bertiup kencang, membuat para tamu sedikit terganggu. Dan di tengah-tengah angin itu, sesosok bayangan muncul---sosok Ibu Malam yang pernah menghantui Raka dan Saskia di masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun