Mohon tunggu...
Sandi Mulyadi
Sandi Mulyadi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sedang mencoba menempuh jalan yang lurus

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tips dan Solusi "Mengkudeta" Penipu

11 Juni 2015   15:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:06 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Silahkan uangnya ditransfer ke Bapak xxxx dengan nomor rekening xxx.xxx.xxx.xxx.xxx, tolong konfirmasi setelah uang berhasil di transfer".

Itulah kutipan sms yang masuk ke handphone saya beberapa minggu ini. Entah kenapa beberapa bulan ini handphone saya sering sekali mendapat sms seperti itu. Seingat saya,...saya tidak pernah memberikan nomor handphone kepada orang yang tidak saya kenal.

Tapi alhamdulillah saya tidak pernah melayani sms seperti itu, saya tetap masih sangat selektif, jangankan sms...telepon pun tidak pernah saya angkat jika tidak tertera nama dalam panggilan tersebut. Namun kebiasaan selektif tersebut membuat saya pernah mendapat beberapa kali teguran dari beberapa teman karena di anggap sombong tidak mau menerima panggilan salah satu dari mereka. Namun saya seringkali memberikan alibi bahwa saya tidak menerima panggilan tersebut dikarenakan tidak biasa menerima panggilan dari nomor tidak dikenal. Intinya kesalahpahaman tersebut bisa diluruskan ketika kedua belah pihak bertemu langsung.

Mama minta pulsa, minta transfer, mama di kantor polisi adalah beberapa modus yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar orang. Tapi kenapa masih banyak orang yang tetap tertipu dengan iming-iming hadiah, apakah negara ini sudah terlalu miskin hingga membuat warga negaranya begitu mudah mengharapkan rezeki dari langit secara tiba-tiba ?

Kembali lagi kepada kasus yang sedang saya alami, selidik punya selidik ternyata pesan-pesan spam tersebut lebih identik dengan kepopuleran sebuah operator telekomunikasi, terutama dari segi layanan yang diberikan. Sebut saja operator X yang begitu gencar melakukan promosi, mereka akan mengumumkan promo kepada para pelanggannya berdasarkan aspek geografis. Namun sayangnya hal tersebut dijadikan kesempatan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu juga kita harus tetap berhati-hati ketika memberikan nomor kita kepada orang lain, baik secara sengaja maupun tidak di sengaja. Pemberian nomor secara sengaja kepada rekan atau keluarga kita sebaiknya dilakukan tanpa ada pihak lain yang menguping, begitu juga ketika kita membeli pulsa, terutama pulsa elektronik.

Pembelian pulsa elektronik di counter-counter adalah celah paling rawan yang bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab untuk melancarkan rayuan berupa kalimat promo mengatasnamakan pihak-pihak bonafide. Sangat disarankan untuk membeli pulsa dalam bentuk voucher fisik atau bisa juga membelinya di ATM, intinya tidak melibatkan pihak ketiga ketika membeli pulsa.

Selain itu memilih simcard pasca bayar adalah sebuah pilihan lain yang lebih bijaksana. Hilangkan paradigma "takut tagihan tidak terbayar" atau "takut didenda". Percayalah bahwa ketakutan tersebut akan sirna secara perlahan jika anda bisa menggunakan layanan telekomunikasi sesuai dengan kebutuhan serta bisa memilah yang mana yang harus lebih diprioritaskan.

Selain itu memiliki satu buah nomor yang tidak sering diganti bisa meningkatkan kepercayaan orang lain terhadap kita, salah satu hal positif yang bisa kita dapatkan adalah akan lebih disiplin menabung dan menyisihkan uang agar nomor tersebut tetap bisa kita gunakan.

Dari uraian di atas, kita bisa menyimpulkan beberapa tips untuk mengkudeta para penipu terselubung yang terorganisir dan "menyusup" di balik jaringan seluler, yaitu : 

  • Minimalisir membeli pulsa di counter, jika anda tetap memutuskan untuk membeli pulsa di counter, pastikan bahwa counter tersebut bisa menjaga identitas nomor anda dengan baik serta pastikan tidak ada pihak lain yang tidak anda kenal mengintip nomor anda.
  • Pastikan tidak ada pihak lain yang melakukan promosi hanya karena keteledoran anda ketika memperbaiki handphone. Saya melihat bahwa pihak reparasi seperti ini memiliki tanggung jawab terhadap maraknya penipun yang terjadi akhir-akhir ini, sebab handphone yang diperbaiki rata-rata akan menyimpan informasi kontak, dan hal ini lebih berbahaya daripada counter yang hanya menjual pulsa. Sebab tempat reparasi bisa melihat dan menyimpan lebih dari satu kontak. Pastikan anda mengetahui reputasi tempat reparasi sebelum anda memperbaiki handphone anda yang rusak.
  • Hapus terlebih dahulu semua kontak yang akan direparasi

Demikian beberapa tips dan solusi untuk mengkudeta penipu ini saya cukupkan sampai disini, semoga bisa memberikan pencerahan kepada rekan-rekan pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun