Kesan pertama saya saat tiba di depan resepsionis, hotel ini pastilah diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas. Maklum, bintangnya sudah empat plus menjelang lima, jadi wajar saja kalau terkesan mahal dan elite. Suasana elite juga terasa saat masuk ruang rapat saat presentasi daleman hotel Best Western Premier La Grande Bandung. Namun begitu santap siang, barulah terasa bahwa makanannya tidaklah melulu makanan elit dan berbau barat, tapi juga tradisional seperti sayur daun singkong dan kerupuk. Istimewanya lagi, dagingnya sangat empuk sehingga bagi pengguna gigi palsu seperti saya ini tetap mudah untuk menggigitnya dengan baik. Demikian pula dengan sotong alias cumi, tidak tampak berserat dan mudah sekali dipotong dengan sendok.
Setelah makan, kami langsung check in menuju kamar masing-masing sebelum tour keliling hotel. Mungkin karena masih baru, jadi aroma harumya ruangan masih terasa. Setelah rehat sebentar, kami dipanggil untuk segera merapat ke lantai 3 karena tour akan dimulai. Kunjungan pertama kita langsung menuju lantai 21 untuk melihat kamar junior suite dan president suite. Tentu kamar ini diperuntukkan bagi keluarga besar atau tamu VIP yang memerlukan privasi tersendiri. Namun yang istimewa dari lantai ini adalah tersedianya Executive Lounge bagi pelanggan kamar suite tersebut. Dari sini tampak jelas pemandangan Kota Bandung dari puncak hotel dalam tiga sisi berbeda, dari utara, timur, dan selatan, sementara sebelah barat tertutup oleh area lift dan kamar kecil. Di sini tersedia minuman beralkohol untuk membuat cocktail dan sofa untuk bersantai, juga dapat berfungsi sebagai ruang pertemuan empat mata untuk membicarakan bisnis strategis.
Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju arena fitnes dan kolam renang yang berada di lantai empat untuk mengikuti senam Zumba. Kolam renangnya sendiri walaupun agak sempit terbagi dua, yaitu kolam untuk orang dewasa dengan kedalaman sekitar 170 cm, dan kolam anak-anak yang tak sampai semeter dalamnya. Uniknya berenang di kolam ini adalah suhu airnya cukup hangat, sekitar 34 derajat celsius, sehingga walaupun cuaca di Bandung dingin namun kita tetap bisa berenang tanpa merasa kedinginan. Senam berlangsung hampir selama satu jam, diiringi snack sore yang didominasi oleh rebusan dan tempe mendoan. Berhubung sudah puluhan tahun tak pernah berenang, urat-urat tubuh mulai terasa kaku dan agak sedikit kejang. Namun itu semua tak mengurangi nikmatnya berenang di kolam renang hotel. Dan bila tubuh mulai pegal, bisa langsung menuju spa yang terletak di sebelah fitnes.
Setelah istirahat sejenak, acara dilanjutkan dengan makan malam dan ramah tamah diiringi oleh band akustik lokal. Rencananya setelah makan kita akan berjalan-jalan keliling kota, namun berhubung hujan lebat, terpaksa acara tersebut diurungkan. Acara ramah tamah diiringi band berlanjut hingga tengah malam. Saya sempat keluar hotel sejenak menikmati Roti Soes Merdeka yang berada di depan hotel, kemudian langsung menuju peraduan karena masih jetlag akibat baru saja pulang dari Batam sehari sebelumnya. Sambil leyeh-leyeh menikmati siaran televisi, perlahan mata mulai terpejam. Tak terasa tubuh melayang bersama mimpi indah hingga telepon kamar berdering, tanda wake up call pukul lima pagi untuk persiapan tour ke Malabar yang akan berangkat sejam kemudian.
Walaupun berlokasi di tengah kota dengan tingkat kebisingan cukup tinggi, namun kamar dan ruangan hotel lainnya termasuk kedap suara. Bahkan saat hujan deraspun yang disertai petir hampir tidak terdengar di ruang makan. Saya sendiri baru mengetahui kalau cuaca sedang hujan saat melongok ke jendela. Demikian pula saat terlelap tidur di kamar, hampir tidak terdengar suara hujan yang masih berlanjut dan suara bising kendaraan di malam minggu yang biasanya ramai melintas di jalan Merdeka. Apalagi di seberang hotel terdapat Mal Bandung Indah Plaza yang juga merupakan pusat keramaian. Jadi hotel ini selain letaknya strategis berada di jantung kota Bandung, juga tetap nyaman dan hening sehingga kita bisa beristirahat dengan tenang tanpa gangguan apapun yang terjadi di luar hotel. Jadi, tunggu apa lagi?
Foto dokpri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya