Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

She's Gone...

9 Desember 2009   03:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:00 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Namanya rezeki dan musibah memang tidak dapat diduga, dan memang tidak boleh diduga juga. Pagi tadi bangun setengah kaget karena laptop kesayanganku tiba-tiba lenyap dari pandangan. Kucoba untuk mencari-cari ke tempat lain, nihil. Bisa-bisanya maling masuk ke dalam rumah, padahal hampir semua dikunci, kecuali pintu belakang, itupun temboknya tinggi dan tidak ada bekas loncatan. Tapi itulah memang kalau Tuhan sudah bertitah "Kun Fayakun". Rezeki dan musibah memang datang silih berganti. Pernah lagi sulitnya keuangan, ada saja teman yang menawari pekerjaan luar kantor yang hasilnya jauh lebih besar dari gaji seorang abdi negara selama setahun. Tetapi ketika musibah datang, tak ada yang mengira terjadi di dalam rumah sendiri, padahal setiap keluar rumah selalu dijaga dengan ketat tak pernah lepas dari pandangan sedetikpun.

Memang sebelum dia menghilang untuk selamanya, ada pikiran untuk mengganti laptop baru sekaligus yang lama buat anak tercinta. Mungkin dia tidak rela dicampakkan begitu saja, dan lebih memilih pelukan orang lain yang akan mencintainya. Ya Tuhan, aku sangat menyesali kata-kataku yang ingin mencampakkan dirimu. Dulu juga pernah kendaraan tuaku sudah mulai rewel, dan rupanya dia mendengar keluhanku, sehingga tambah rewel dan memakan hampir duapertiga gajiku hanya untuk merawatnya saja. Karena ngambek, Gearboxnya bocor dan tidak pernah dapat dikembalikan seperti semula. Akhirnya ketika ada pemilik baru yang bersedia merawatnya, dengan setengah tidak rela kulepas dengan harga murah, dan berganti dengan yang lebih muda. Begitu pula mobil tuaku dulu, karena keseringan rewel, sampai pernah diderek, akhirnya kulepas seharga HP, dan HPnya hilang pula. Mungkin dia tidak ikhlas diperlakukan semena-mena seperti itu.

Oleh karena itu, rawatlah barang kesayangan Anda dengan baik, dan janganlah mengeluh dengan performanya. Walaupun benda mati, rupanya dia bisa mendengar juga keluhan kita, dan mencoba mencari tuan yang baru. Sementara kita dengan semena-mena mencampakkannya begitu saja. Itulah kehidupan dunia, bagai roda berputar, ada saatnya di atas, ada pula saatnya di bawah. Jadi sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena semua ada masanya, semua ada gantinya, percayalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun