Baliho Sail Raja Ampat 2014 (dokpri)
Sebentar lagi Sail Raja Ampat 2014 akan dibuka secara resmi oleh Presiden SBY tanggal 22 Agustus 2014 sekaligus merupakan perpisahan terakhir beliau sebelum menyelesaikan masa tugasnya dua bulan ke depan. Penulis berkesempatan untuk mampir ke Raja Ampat saat berdinas di Sorong, dan melihat-lihat sejauh mana persiapan terakhir Sail Raja Ampat yang digadang-gadang sebagai tujuan wisata terindah di wilayah timur. Untuk mencapai Raja Ampat memang bukan perkara mudah dan murah. Dari Jakarta, kita harus naik pesawat dulu menuju Sorong melalui Makassar atau Manado dengan ongkos paling murah sekitar Lima Jutaan Rupiah PP dengan waktu perjalanan dengan transit paling cepat enam jam bahkan bisa lebih.
Kemudian dari Sorong menuju Waisai (ibukota Kabupaten Raja Ampat) naik kapal cepat selama kurang lebih satu setengah hingga dua jam tergantung kondisi laut, dengan ongkos 100.000 Rupiah untuk kelas ekonomi dan 220.000 Rupiah untuk kelas VIP. Kapal ini hanya berangkat sekali sehari pukul 14.00 WIT, kecuali hari Senin, Rabu, dan Jumat ada tambahan kapal pukul 09.00 WIT. Untungnya karena sambil dinas, minimal biaya perjalanan dapat diminimalisir.
Kondisi pelabuhan ferry Sorong sebelum peresmian Sail Raja Ampat sudah relatif lebih rapi dibanding sebelumnya. Jalan masuk pelabuhan, walaupun kecil namun sudah diaspal karena direncanakan Presiden SBY akan berangkat dari pelabuhan ini. Umbul-umbul untuk meramaikan Sail Raja Ampat bahkan sudah tampak sejak mendarat di Bandara Domine Eduard Osok, Sorong. Namun sayangnya pekerjaan modernisasi bandara tampak terbengkalai sehingga masih menggunakan bandara lama, meskipun Bapak Presiden pasti akan menggunakan ruang VIP Bandara.
Sepanjang perjalanan dari Sorong ke Waisai, ombak tampak tenang walau sesekali terasa juga goncangannya, namun tidak sampai bikin mabuk. Sempat menunggu lama karena 'katanya' menunggu kedatangan pejabat penting kabupaten yang juga hendak menumpang kapal yang sama, akhirnya tak sampai dua jam kapal merapat di pelabuhan Waisai. Begitu turun dari kapal langsung disambut dengan ucapan selamat datang di gerbang pelabuhan, dan tampak gedung utama megah berdiri di sisi kiri jalan, sepertinya untuk menyambut kedatangan tamu VIP. Sambutan tukang ojek dan taksi gelap tak kalah meriahnya menawarkan jasa untuk mengantar ke kota yang jaraknya hanya sekitar tiga kilometer dari pelabuhan. Tak ada antrian tapi rebutan penumpang antar tukang ojek menjadi pemandangan pertama tiba di Waisai, sebelum akhirnya memilih salah satu tukang ojek yang tampak muda dan ceking meneriakkan tawaran ojeknya.
Di tengah perjalanan, tukang ojek menawarkan jasa untuk mengantar keliling pulau Waigeo yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Raja Ampat. Karena kunjungan hanya sehari, akhirnya diputuskan untuk berkeliling di seputaran kota plus pantai Waiwo dan Saleo yang jaraknya tidak terlalu jauh dari hotel. Jalan menuju kota tampak mulus, mengingat beberapa hari lagi para tamu VIP akan berdatangan kesini untuk sebuah hajatan besar. Hiasan di tepi jalan mulai tampak saat menuju hotel yang ternyata terletak tepat di depan Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) dimana Bapak Presiden akan meresmikan Sail Raja Ampat di pantai tersebut. Tampak sekali persiapan telah mendekati 90%, artinya dalam beberapa hari ini Raja Ampat telah siap menyambut tamu negara.