Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Efek Domino Batalnya UN

26 November 2009   13:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:11 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tidak hanya bank Century saja yang perlu diselamatkan akibat efek domino yang bakal ditimbulkan, Ujian Nasional (UN) juga perlu diselamatkan. Depdiknas telah mengajukan PK kembali kepada MA akibat putusan MA yang telah menolak kasasi pemerintah terhadap gugatan beberapa pihak terhadap UN. Bahkan Depdiknas juga tetap berencana untuk mengadakan UN tahun 2010 (lihat berita disini). Mereka bersikukuh untuk tetap menyelenggarakan UN karena khawatir akan efek domino yang ditimbulkan akibat batalnya UN.

Beberapa efek domino akibat hilangnya UN tersebut antara lain adalah berkurangnya penghasilan guru karena tidak ada lagi les tambahan buat siswa dalam menghadapi soal-soal UN. Demikian pula dengan bimbel yang mulai berkurang jam belajarnya akibat anak didik menjadi fokus hanya kepada SNMPTN atau Ujian Masuk PTN tertentu saja. Hal ini tentunya juga akan mengurangi jumlah kelas, yang berdampak pada pengurangan sewa gedung. Itu baru efek langsungnya. Bagi orang dalam sendiri, proyek puluhan milyar mulai dari pengadaan soal hingga perangkat pendukungnya lenyap dalam sekejap.

Efek tidak langsung lain adalah berkurangnya produksi kertas akibat tidak diperlukannya lagi kertas ujian UN, juga fotokopi latihan soal dan tetek bengek administrasi lainnya. Kemudian warung makan dan tukang jajanan di depan bimbel yang juga bergantung pada siswa yang les untuk menghadapi UN. Kemudian pabrik pensil 2B yang berkurang produksinya akibat berkurangnya penggunaan pensil karena tidak ada UN. Belum lagi para psikolog dan dokter jiwa yang mulai kehilangan pasien stress akibat tidak lulus UN. Bagi negara, jelas sudah tolok ukur pendidikan nasional jadi tidak tercapai.

(Jangan marah dulu ya, belajar memandang dari sisi lain, sekedar ironi saja kalau itu yang benar-benar dipikirkan oleh Depdiknas, tanpa memikirkan dampak bagi peserta didik)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun