Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Akankah Sail Komodo Bernasib Seperti Sail Morotai?

30 September 2013   19:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:11 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sail Komodo baru saja usai dilaksanakan dengan meriah dan dihadiri oleh Presiden SBY beserta segenap jajarannya. Harapannya tentu dengan adanya Sail Komodo, gairah pariwisata di wilayah Indonesia Timur khususnya NTT kembali meningkat. Namun sebelum berharap terlalu besar, cobalah tengok hasil dari Sail Morotai 2012 lalu, apa yang terjadi setelah itu?

13805429302131679647
13805429302131679647
Penulis berkesempatan mengunjungi Pulau Morotai bulan Desember 2012 lalu, setelah acara Sail Morotai dilangsungkan pada bulan September, sama dengan Sail Komodo hanya beda tahun saja. Bangunan-bangunan eks Sail Morotai masih tampak megah berdiri, namun bagai patung tiada arti. Padahal hari itu hari Sabtu yang merupakan hari libur kerja di wilayah Maluku Utara dan sekitarnya. Namun pemandangan yang terjadi adalah sepi, tiada kegiatan wisata yang berarti, hanya tampak rombongan turis asal Jepang yang menaiki bis sekolah sedang mengenang penyerbuan pasukan sekutu di bawah pimpinan Jenderal MacArthur melawan Jepang di Morotai lebih dari 68 tahun lalu. Masyarakat beraktivitas seperti biasa dan tidak terlihat peningkatan ekonomi yang signifikan.
1380542962667945169
1380542962667945169
Sebuah cottage yang ditempati Presiden SBY ketika meresmikan Sail Morotai tampak sepi, tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana, bahkan dipalang oleh sebilah bambu tanda bahwa tempat tersebut tutup. Sementara bangunan seperti pelabuhan, rumah pintar, dan beberapa perkantoran belum digunakan oleh pemerintah setempat, karena belum kunjung usai juga serah terima bangunan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Pemerintah pusat menginginkan segera dilakukan serah terima, namun pemerintah daerah ragu-ragu untuk menerimanya karena biaya perawatannya cukup tinggi dan tidak sanggup dibiayai dari APBD setempat. Kurang koordinasi seperti ini yang menjadi masalah dimanapun di Indonesia, sehingga banyak bangunan pemerintah terlantar karena tidak ada yang mau bertanggung jawab untuk mengurusnya.
138054299545091715
138054299545091715
Sail Morotai akhirnya hanya menjadi situs bersejarah yang akan dikenang sebagai salah satu mega proyek pemerintahan SBY yang sekaligus juga meresmikan monumen Trikora. Tiadanya tempat wisata yang menarik seperti di Bali atau Raja Ampat membuat enggan para wisatawan berkunjung, kecuali hanya beberapa situs sejarah zaman Perang Dunia II seperti makam tentara Jepang dan tempat pemandian MacArthur beserta bangkai tank yang sudah dijarah oleh tangan-tangan jahil untuk dijadikan perhiasan besi putih yang dijual di Ternate. Pantainya yang indah namun tak terurus turut membuat Morotai semakin tak menarik untuk dikunjungi. Semoga Sail Komodo tidak bernasib sama, minimal masih ada komodo yang layak untuk dikunjungi...

13805430231215879379
13805430231215879379
pemandian MacArthur

1380543070785973873
1380543070785973873
Pelabuhan Daruba

1380543101923245030
1380543101923245030
Makam Tentara Jepang pada PD II

1380543152875464047
1380543152875464047
Monumen Trikora

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun