Hari Jumat dua minggu lalu, Trump dinyatakan positif covid-19 dan langsung dirawat di Rumah Sakit Walter Reed. Sontak kabar tersebut menghebohkan dunia termasuk Kompasiana.Â
Beberapa Kompasianer langsung menyajikan tulisan yang pada intinya menyalahkan Trump yang terlalu abai terhadap covid-19 dan protokol kesehatan, seolah ini merupakan hukum karma karena ulahnya.
Namun tak sampai empat hari, tepatnya hari Senin Trump sudah kembali ke Gedung Putih dan menyampaikan pidato kemenangannya atas penyakit tersebut.Â
Trump seolah ingin menunjukkan pada dunia bahwa penyakti tersebut tidak terlalu menakutkan seperti yang ditulis berbagai media baik mainstream maupun medsos seperti selama ini digaungkan.
Berikut adalah cuplikan utuh pidato Trump setelah kembali ke Gedung Putih:
"I just left Walter Reed Medical Center, and it's really something very special. The doctors, the nurses, the first responders, and I learned so much about coronavirus. One thing that's for certain, don't let it dominate you. Don't be afraid of it. You're going to beat it. We have the best medical equipment. We have the best medicines all developed recently, and you're going to beat it. I went ... I didn't feel so good. And two days ago, I could have left two days ago. Two days ago, I felt great. Like, better than I have in a long time. I said just recently ... better than 20 years ago. Don't let it dominate. Don't let it take over your lives. Don't let that happen."
"We have the greatest country in the world. We're going back. We're going back to work. We're going to be out front. As your leader, I had to do that. I knew there's danger to it, but I had to do it. I stood out front. I led. Nobody that's a leader would not do what I did. And I know there's a risk. There's a danger. But that's okay, and now I'm better. Maybe I'm immune. I don't know. But don't let it dominate your lives. Get out there. Be careful. We have the best medicines in the world, and they're all happened very shortly, and they're all getting approved. And the vaccines are coming momentarily. Thank you very much. And Walter Reed, what a group of people. Thank you very much."
Dari pidato tersebut, ada beberapa pesan penting yang disampaikan oleh Trump, antara lain:
Pertama, don't let it dominate you. Jangan biarkan (Covid-19) mendominasi pikiran (dan ketakutan) dirimu. Setidaknya dua kali Trump menegaskan kalimat tersebut. Ini berarti bahwa Covid-19 selama ini begitu mendominasi pikiran kita sehingga lambat laun akan menurnnkan imunitas yang berakibat sangat mudah untuk terserang penyakit. Oleh karena itu jangan biarkan ketakutan terhadap penyakit itu menguasai pikiran dan perasaan kita.
Kedua, dont be afraid of it. Jangan takut dengan (Covid-19) karena sebenarnya virusnya tak terlalu menakutkan seperti dugaan semula di awal pandemi.Â
Setelah hampir 10 bulan berlalu sejak kasus pertama di Wuhan, ternyata tingkat kesembuhannya tinggi dan tingkat kematiannya cukup rendah. Ini berarti bahwa penyakit tersebut tidak terlalu menakutkan karena sudah banyak orang yang sembuh dan selamat dari penyakit tersebut.
Ketiga, You're going to beat it. Kamu bisa mengalahkannya. Â Dua kali pula Trump mengatakan hal tersebut seolah ingin meyakinkan bahwa penyakit ini relatif mudah dikalahkan. Cukup dengan istirahat beberapa hari, tingkatkan imun dengan konsumsi vitamin dan makanan bergizi, tubuh akan kembali pulih seperti sediakala.
Keempat, Don't Let it take over your lives. Jangan sampai penyakit itu mengambil alih hidupmu. Trump juga dua kali mengunggah kalimat tersebut seakan menegaskan bahwa jangan sampai hidup kita dikungkung atau terpenjara oleh ketakutan yang berlebihan akibat penyakit tersebut.
Kelima, We're going back to work, we're going to be out front, get out there, be careful . Kembalilah bekerja, kembali ke garis depan, keluarlah, namu tetap hati-hati.Â
Trump ingin memastikan untuk kembali menjalani hidup normal kembali seperti sediakala, jangan terus menerus berada di dalam rumah karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi satu sama lain dan bekerja serta berkarya untuk kebaikan umat. Namun beliau juga berpesan untuk tetap berhati-hati, tidak meremehkan penyakit tersebut.
Keenam, I knew there's a danger, but I had to do it, there's okay and now I'm better. May be I'm immune. Trump sebenarnya juga menyadari bahaya penyakit tersebut, namun beliau telah melampauinya, semua ternyata baik-baik saja, bahkan mungkin beliau sudah memiliki imunitas.Â
Intinya Trump tidak meremehkan penyakit ini, namun beliau telah melalui semuanya dan kondisinya baik-baik saja. Beliau merasa imunnya sudah terbentuk. Bahkan konyolnya, Trump merasa seperti 20 tahun lebih muda dari usianya setelah dinyatakan sembuh.
Intinya, beliau ingin mengatakan bahwa kita harus maju terus pantang mundur, enyahkan segala ketakutan yang mendominasi pikiran dan perasaan. Semua akan baik-baik saja pada waktunya, tentu dengan tetap berhati-hati dalam melangkah.
Mungkin berita ini terdengar agak basi karena sudah terjadi dua minggu lalu. Awalnya saya mau menulis tentang ini sesaat setelah Trump sembuh. Namun mengingat masa inkubasi virus rata-rata 14 hari, saya harus pastikan bahwa selama masa tersebut Trump memang sudah benar-benar beraktivitas kembali, tidak sekedar mencari panggung untuk meraih kemenangan pada pilpres November mendatang. Dan benar, Trump sudah kembali berkampanye, bahkan pakai acara melempar masker pula di depan pendukungnya.
Suara-suara miring bahkan menganggap karma langsung sirna kala Trump sembuh lebih cepat dari dugaan. Paling-paling  sayup sayup terdengar suara 'Kan belaiu kepala negara, pasti sudah tersedia fasilitas kesehatan paling top'.Â
Padahal jelas-jelas lebih dari 80% yang terkonfirmasi sudah sembuh atau negatif, tanpa vaksin dan obat-obatan mahal. Hal ini berarti bukan semata karena hebatnya fasilitas kesehatan semata, tapi juga niat dan keinginan kuat untuk melawan ketakutan yang berlebihan sehingga meningkatkan imunitas untuk melawan virus tersebut.
So, sudah saatnya kita kembali bekerja dan beraktivitas seperti semula, tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Jangan lagi pikiran dan perasaan takut mendominasi diri kita sehingga menyebabkan dampak yang jauh lebih berbahaya ketimbang penyakitnya itu sendiri seperti kelaparan, kemiskinan, dan pengangguran.Â
Abaikan informasi yang menakutkan, tetaplah berinteraksi dengan sesama menjalin kolaborasi untuk menghadap masa depan yang cerah, tidak lagi berpikir mengerikan seperti awal pandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H