Tak terasa sudah hampir lima bulan kita lebih banyak di rumah saja. Sebagai manusia normal tentu akan timbul rasa jenuh dan bosan terus menerus melakukan aktivitas yang sama tanpa ada variasi.Â
Rasanya sudah waktunya untuk melakukan perjalanan agak jauh dari rumah, sekadar untuk melepas rasa suntuk dan menyegarkan tubuh serta pikiran. Terlalu lama di dalam rumah juga sebenarnya dapat menimbulkan penyakit lain seperti cabin fever atau diabetes karena kebanyakan makan tanpa gerak.
Namun tentu di masa pandemi atau AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan perjalanan agak jauh dari rumah, antara lain:Â
Pertama, sebaiknya tidak terlalu jauh dari rumah dulu. Hal ini untuk melatih keberanian keluar rumah setelah berbulan-bulan di rumah saja atau paling jauh cuma belanja ke warung. Idealnya mungkin radius sampai 50 kilometer dari rumah atau 1-2 jam perjalanan, agar bila terjadi sesuatu dalam perjalanan, misal anak tiba-tiba sakit atau demam, bisa langsung pulang ke rumah untuk beristirahat sejenak.
Kalau sudah terbiasa keluar jarak dekat, bisa lebih jauh lagi tapi tanyakan dulu kondisi di tempat tujuan. Misalnya di daerah tujuan masih belum bisa menerima tamu dari luar daerah sebaiknya jangan dikunjungi. Sebaiknya tinggal atau menginap di rumah saudara atau orang yang kita kenal dan daerahnya aman atau sudah tidak ada lagi pembatasan. Kalau menginap di penginapan pilihlah tempat yang bersih dan tidak terlalu ramai.
Kedua, hindari keramaian dan pilih tempat terbuka untuk berwisata. Sebaiknya pergi ke pantai, desa yang masih banyak sawah, atau gunung yang masih bebas, udara terbuka, belum banyak pengunjung dan relatif sepi.
Hindari untuk sementara tempat-tempat tertutup dalam bangunan atau tempat yang sirkulasi udaranya kurang baik, kerumunan orang, atau antrian panjang. Lebih baik tidak beli oleh-oleh daripada memaksakan diri antri atau berkerumun di toko oleh-oleh. Kalau sekedar menonton untuk sementara bisa dilakukan secara virtual dulu hingga pandemi usai.
Ketiga, datang di tempat tujuan wisata pada pagi hari. Hal ini untuk menghindari kerumunan banyak orang yang biasanya datang agak siang. Kita bisa berangkat malam hari atau subuh agar sampai di tempat tujuan pagi hari, atau menginap semalam di kota terdekat. Biasanya di pagi hari udara masih segar dan bisa menggantikan udara kotor yang ada di dalam tubuh. Badan juga masih segar bila kita sudah menginap atau tidur di malam hari.
Keempat, bawa kendaraan pribadi, perbekalan, dan perlengkapan pribadi. Sementara kurangi menggunakan angkutan umum untuk menghindari keramaian. Kalaupun belum punya kendaraan pribadi sebaiknya sewa mobil atau motor saja, lebih aman dalam perjalanan dan tidak terikat waktu.
Apalagi kalau perjalanan jauh, harus banyak istirahat di rest area agar suhu tubuh tetap normal. Jangan memaksakan diri mengemudi lebih dari 4 jam atau saat mengantuk dan lelah karena berpotensi meningkatkan suhu tubuh.
Selain itu lebih baik bawa makanan dari rumah kalau belum berani jajan sembarangan di luar. Kalaupun ingin mampir makan, cari restoran yang sepi, bersih, dan datang lebih awal atau setelah waktu makan untuk menghindari keramaian. Bawa juga perlengkapan mandi seperti sabun, sikat gigi, handuk, untuk mengurangi potensi penularan terutama bila menginap di rumah orang lain atau di penginapan.