Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mahalnya Sebuah Solidaritas dalam Film "3 Idiots"

9 Mei 2020   17:02 Diperbarui: 9 Mei 2020   17:01 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Blessing in disguise, di saat mereka keluar kamar asrama hujan lebat dan banjir melanda. Di tengah jalan mereka melihat Mona (kakak Pia) mengerang kesakitan hendak melahirkan, namun tak ada satupun ambulans yang bisa masuk ke rumah Mr. ViruS karena terjebak banjir. Akhirnya dengan bantuan mereka bertiga Mona bisa melahirkan di aula kampus yang disulap menjadi tempat melahirkan, dipandu oleh Pia yang saat itu sedang piket di rumah sakit melalui tele conference.

Hati Mr. ViruS pun luluh dan akhirnya meluluskan Raju dan Rancho serta diwisuda bersama. Sementara Farhan terpaksa berhenti kuliah karena surat lamarannya diterima seorang fotografer terkenal, dan dia diminta oleh sang fotografer tersebut menjadi asistennya untuk proyek foto di Brazil. Farhan akhirnya lebih memilih menekuni hobi fotografinya menjadi profesi ketimbang memaksakan diri jadi insinyur karena menuruti keinginan orang tua.

 * * * *

Film ini memang sarat makna, tak sekedar menyindir dunia pendidikan yang penuh kepalsuan, juga solidaritas di antara mereka selama berkuliah bersama hingga lulus. 

Mereka memang nakal namun tak ada satupun yang coba berkhianat atau mencari keuntungan di balik kesulitan temannya. Raju lebih memilih bunuh diri ketimbang harus mengkhianati Rancho. 

Sementara Farhan tetap setia mengikuti bahkan menjadi juru foto wisuda dua temannya walau dia harus meninggalkan bangku kuliah terlebih dahulu tanpa lulus untuk menggapai cita-citanya sebagai seorang fotografer profesional.

Film ini juga mengajarkan pentingnya solidaritas walau dalam hal kenakalan sekalipun selama masih dalam batas kewajaran. Selain itu ada satu pesan yang selalu didengungkan dalam film ini, bahwa All is Well alias segalanya akan baik-baik saja. Inilah pesan yang tepat untuk disampaikan dalam Ramadhan di tengah pandemi virus corona ini, bahwa semuanya akan baik-baik saja pada waktunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun