Ramadhan kali ini benar-benar istimewa. Betapa tidak, baru kali inilah bulan puasa benar-benar dilakuan di rumah tanpa terganggu oleh aktivitas kantor dan luar lainnya. Kebetulan saya hanya kebagian jatah piket seminggu sekali ke kantor selama WFH, sisanya pekerjaan dilakukan di rumah. Apalagi kebetulan sedang tidak banyak pekerjaan karena memang sudah tidak diperbolehkan lagi ke luar kota untuk melakukan monitoring dan survey.
Datangnya wabah corona membuat hampir semua orang dipaksa untuk beristirahat. Hampir semua aktivitas mulai dari perkantoran, perdagangan, hingga beribadah di tempat ibadah dihentikan.Â
Seolah manusia saat ini sedang 'dipenjara' di dalam rumahnya sendiri, tak boleh beraktivitas lain di luar rumah kecuali memang benar-benar penting dan mendesak. Hal ini dilakukan demi mempersempit penyebaran virus corona yang semakin luas.
Mumpung banyak waktu luang, tak ada salahnya dimanfaatkan untuk melakukan hobi sekaligus memperdalam ilmu agama yang mungkin belum tentu dapat dilakukan pada saat normal.Â
Apalagi waktunya bertepatan dengan bulan Ramadhan, jadi aktivitas tersebut sekaligus juga untuk menggandakan pahala. Tidak hanya aktivitas ritual saja yang dikedepankan, tapi juga kegiatan lain yang bisa menjadi ladang amal di masa depan.
Pertama, saya berharap dapat mengkhatamkan Al Quran yang selama ini sulit dilakukan karena 'malas' dan lelah akibat banyaknya aktivitas di hari-hari biasa. Mengkhatamkan di sini bukan sekedar menyelesaikan bacaan satu kitab penuh, tapi juga membaca artinya dan membuat semacam resume dari isi Al Quran itu sendiri.Â
Jujur saja, saya agak bosan mendengar ceramah yang isinya itu-itu saja, tak jauh dari dosa dan pahala, surga dan neraka, amalan yang sifatnya ritual. Padahal dalam Al Quran banyak hal yang bisa dipelajari di luar materi ceramah para ustadz yang membosankan itu.
Paling tidak, saya jadi tahu apa sebenarnya yang terkandung dalam Al Quran yang tidak hanya bersifat ritual tapi juga filosofi yang terkandung di dalamnya. Di samping itu saya juga bisa mencari Asbabun Nuzul nya kenapa satu ayat itu diturunkan, apa sejarah dibalik turunnya ayat suci tersebut.Â
Siapa tahu dengan ilmu yang saya peroleh nanti bisa diamalkan jadi tulisan di Kompasiana. Jadi beragama itu tidak hanya sekedar membaca dan menghafal, tapi juga memahami makna yang terkandung di dalamnya.
Kedua, menuliskan kembali pengalaman-pengalaman hidup yang disusun dalam bentuk buku. Walaupun mungkin belum tentu selesai selama Ramadhan ini, paling tidak sudah ada konsep awal naskah buku yang akan ditulis dan diterbitkan.Â
Ada beberapa tema yang ingin saya garap, mulai dari pengalaman travelling, pengalaman hidup dan bekerja, serta pengalaman spiritual yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi yang lain.Â