Setiap negara punya karakteristik masing-masing yang tidak bisa serta merta diterapkan di negara lain. Tiongkok berhasil lockdown karena sistem pemerintahannya semi otoriter yang mampu memaksa penduduk untuk taat, namun juga logistiknya siap. Sementara India dan Italia keteteran karena tidak mampu mengendalikan perilaku penduduknya serta ketidaksiapan logistik untuk membungkam perlawanan tersebut, bahkan sampai terjadi penjarahan supermarket di Sisilia (sumber di sini). Malaysia sementara ini masih relatif aman walau akhirnya sebagian para pekerja kita terpaksa pulang karena tidak sanggup lagi bertahan hidup akibat tidak adanya penghasilan untuk makan sehari-hari selama masa karantina.
Tanpa lockdown, Korea Selatan berhasil mengendalikan penyebaran virus corona karena disiplin mandiri penduduknya. Demikian pula dengan Iran yang mulai bangkit dengan tingkat kesembuhan tertinggi hari ini (sumber di sini). Jadi semua kembali kepada situasi dan kondisi di negara masing-masing, yang penting logistik harus menjadi perhatian utama sebelum memutuskan untuk mengkarantina penduduk. Tanpa logistik yang cukup, sebagian masyarakat akan melakukan perlawanan yang berakibat semakin fatal dampaknya bagi kehidupan negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H