Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Zaman Sudah Digital, Masih Perlukah Calo Tiket Transportasi?

27 Desember 2019   08:15 Diperbarui: 27 Desember 2019   10:48 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Terminal Kampung Rambutan di Jakarta Timur, Rabu (6/6/2018) (KOMPAS.com/STANLY RAVEL)

Masih ingatkah dulu ketika kita datang ke terminal bus, stasiun kereta api, pelabuhan, atau bandara, selalu ada orang yang menawarkan jasa pembelian tiket, apalagi saat lebaran dan liburan tiba.

Para calo dengan gagah perkasa menawarkan tiket yang sudah ditangan mereka dengan harga dua hingga tiga kali lipat dari harga tiket normal, sementara tiket di konter sudah sold out alias habis terjual.

Para calon penumpang yang memang benar-benar butuh tiket terutama untuk keperluan mudik terpaksa harus menuruti permintaan calo atau gagal berangkat alias kembali ke rumah dengan tangan hampa.

Calo benar-benar berkuasa tanpa ada yang mampu mencegah keberadaan mereka. Pemerintah berulang kali melakukan razia, namun tetap saja calo masih berkeliaran walau dengan sembunyi-sembunyi alias kucing-kucingan dengan petugas. Toh kalau tertangkap paling apes rugi bandar, tidak sampai tahunan di dalam penjara.

Zaman berubah, era digital hadir menawarkan solusi tiket online. Semua bisa dibeli secara online sehingga tak perlu lagi antre di depan loket.

Apalagi pemerintah semakin ketat mengawasi penjualan tiket, terutama tiket pesawat yang sudah tak boleh lagi dijual di loket bandara. Semua harus melalui agen penjualan atau beli secara online untuk mendapatkan tiket pesawat. 

Sementara kereta api masih melayani penjualan secara go show, namun cepat ludes karena sudah habis dibeli secara online terutama saat liburan atau lebaran. Tinggal bus dan kapal yang masih menyisakan penjualan offline karena belum sepenuhnya terkoneksi dengan internet.

Kadang walau sudah beli online masih harus konfirmasi lagi dengan agen resmi tiketnya untuk memastikan tempat duduk yang masih tersedia karena agen tersebut kadang malas mencek pesanan online.

Bus memang jadi alternatif terakhir bila tiket kereta api habis dan tiket pesawat terlampau mahal. Jadi agen lebih senang jual go show untuk menampung calon penumpang yang kehabisan tiket kereta api maupun pesawat.

Alasan lainnya agar penumpang yang belum mengerti cara membeli online bisa tetap memperoleh tiket. Seperti kapal feri yang tetap menjual offline karena banyak penduduk pulau lokal yang belum bisa pesan online dan perginya tidak terencana alias dadakan.

Namun apakah calo benar-benar menghilang di stasiun maupun bandara?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun