Tiket pesawat juga semakin mahal sehingga lebih efisien bila menggunakan kendaraan pribadi, apalagi bila membawa rombongan keluarga besar. Ongkos tiketnya bisa digunakan untuk mengisi bensin, makan, menginap, bahkan rekreasi selama mudik.Â
Sisanya bisa digunakan untuk menyumbang di kampung halaman. Sementara naik kapal laut membutuhkan waktu yang lebih lama dan jumlah kapalnya terbatas, kecuali jika memang harus menyeberang pulau.
Lagipula, ramainya penggunaan angkutan umum hanya saat lebaran, tahun baru, dan libur panjang saja. Sementara hari-hari biasa jumlah penumpangnya sedikit sehingga operator angkutan umum rugi untuk menyediakan kendaraan dalam jumlah besar.Â
Berbeda dengan misalnya Jepang yang masyarakatnya sudah terbiasa menggunakan angkutan umum. Trayek kereta jarak jauh selalu tersedia hampir setiap jam sehingga kita bisa memilih waktu yang tepat untuk berangkat.
Keenam, semakin mudah memperoleh kendaraan pribadi melalu kredit, walau resikonya juga besar. Kita tinggal datang ke dealer, ambil leasing yang pas dengan kantong, tak sampai dua minggu mobil/motor sudah siap, apalagi bukan mobil/motor favorit sehingga tak perlu inden lagi. Kalau tak mampu mencicil, tinggal kembalikan mobil ke leasing. Anggap saja sewa mobil/motor selama lebaran tanpa harus meninggalkan jaminan.
***
Selama kebiasaan tersebut belum berubah, sulit untuk memindahkan kebiasaan membawa kendaraan pribadi. Apalagi dengan adanya jalan tol yang sudah tersambung dari barat ke timur pulau Jawa semakin memanjakan mobil, sementara motor semakin leluasa melalui jalur pantura yang ditinggalkan mobil. Kemudahan inilah yang justru meningkatkan arus mudik dengan membawa kendaraan pribadi.
Seharusnya perlu dibuat aturan bahwa yang boleh membawa kendaraan pribadi roda empat harus berpenumpang empat orang atau lebih. Kurang dari itu, seperti keluarga baru yang jumlahnya kurang dari empat orang wajib naik angkutan umum.Â
Selain itu sarana dan prasarana angkutan umum juga harus disiapkan oleh pemerintah karena tidak mungkin operator swasta menyiapkan kendaraan untuk waktu-waktu tertentu saja, sementara hari-hari biasa kosong tanpa penumpang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H