Sementara itu partai-partai pendukung yang bekerja setengah hati lebih mementingkan pileg ketimbang pilpres.Â
Praktis capres 02 hanya mengandalkan cawapresnya yang makin rajin menyambangi para calon pemilih. Tampaknya kelihaian cawapres memainkan isu saat berkeliling Indonesia lebih efektif untuk mengget suara para swing voters daripada mengharapkan dukungan penuh dari partai-partai pendukung.
Konotasi negatif yang melekat pada babi diramalkan bakal menyulitkan kedua capres untuk memperoleh suara maksimal walau pemenang tetap ditentukan oleh suara terbanyak.
Suasana pilpres yang kian ngawur dan tidak mendidik masyarakat berdemokrasi makin menguatkan ramalan bahwa dewi fortuna enggan bersanding dengan kedua capres tersebut.
Lalu, siapakah capres yang akan beruntung memenangkan pertarungan di tengah suasana yang tidak menguntungkan pada tahun babi ini?
Cawapres 01 bakal memenangkan pertarungan bila kembali pada khittahnya seperti pada pilrpes 2014 lalu, menampilkan kembali sisi natural beliau yang mulai hilang belakangan ini serta lebih mengedepankan pencapaian selama pemerintahannya.Â
Sementara cawapres 02 bisa jadi pemenang pilpres bila mampu memanfaatkan kelengahan kubu sebelah yang mulai melancarkan serangan ngawur dengan penampilan yang lebih kalem dan lembut serta merangkul masyarakat bawah dan milenial yang sudah jenuh dengan komentar-komentar pedas tak bermakna.
Waktu masih tersisa dua bulan dua minggu lagi, masih ada kesempatan untuk memperbaiki penampilan para capres untuk menggaet para swing voters yang masih galau.
Jangan pernah berfikir lagi untuk menggaet calon pemilih dari kubu sebelah karena masing-masing pendukung sudah cinta mati pada pilihannya, namun pikatlah hati para swing voters yang jumlahnya lumayan signifikan, bukan dengan ancaman yang justru akan menggiring mereka piknik ke luar negeri akibat tiket pesawat dalam negeri mahal saat hari pencoblosan nanti, yang kebetulan berdekatan dengan libur panjang dan hari kejepit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H