Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pentingnya Infrastruktur dalam Menunjang Program Pemberdayaan Masyarakat

23 November 2018   17:04 Diperbarui: 23 November 2018   17:45 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kontribusi PT Freeport Indonesia cukup besar dalam membiayai pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur. Sejak tahun 2000, biaya yang diinvestasikan di bidang infrastrukur telah mencapai sekitar US$ 89,1 juta. Sementara di tahun 2017 sendiri telah dikeluarkan biaya sebesar US$ 7,9 juta untuk pembangunan di dataran tinggi. Untuk pembangunan sarana dan prasarana olahraga telah dikucurkan biaya sebesar US$ 33 juta, dan pembangunan fasilitas air bersih termasuk studi kelayakan sebesar total sekitar US$ 10 juta.

Pengrajin Lokal (Dokpri)
Pengrajin Lokal (Dokpri)
Dengan demikian, PT Freeport Indonesia tidak hanya sekedar beroperasi sebagai perusahaan yang menghasilkan keuntungan bagi para pemegang sahamnya, tetapi juga turut berkontribusi dalalm pembangunan daerah serta pemberdayaan masyarakat lokal.

Boleh dibilang, PT Freeport Indonesia menjadi perintis untuk membuka isolasi sebagian tanah Papua dengan membuka akses transportasi melalui pembangunan bandara dan jalan-jalan lokal.

Setiap pembangunan memang selalu ada ekses, namun hal tersebut dapat diatasi bila semua pihak menyadari pentingnya pembangunan berkelanjutan dengan tetap memfokuskan perhatian pada pemberdayaan masyarakat lokal. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi kesenjangan antara masyarakat lokal dengan masyarakat pendatang yang semakin banyak jumlahnya di tanah mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun