Kontribusi PT Freeport Indonesia cukup besar dalam membiayai pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur. Sejak tahun 2000, biaya yang diinvestasikan di bidang infrastrukur telah mencapai sekitar US$ 89,1 juta. Sementara di tahun 2017 sendiri telah dikeluarkan biaya sebesar US$ 7,9 juta untuk pembangunan di dataran tinggi. Untuk pembangunan sarana dan prasarana olahraga telah dikucurkan biaya sebesar US$ 33 juta, dan pembangunan fasilitas air bersih termasuk studi kelayakan sebesar total sekitar US$ 10 juta.
Boleh dibilang, PT Freeport Indonesia menjadi perintis untuk membuka isolasi sebagian tanah Papua dengan membuka akses transportasi melalui pembangunan bandara dan jalan-jalan lokal.
Setiap pembangunan memang selalu ada ekses, namun hal tersebut dapat diatasi bila semua pihak menyadari pentingnya pembangunan berkelanjutan dengan tetap memfokuskan perhatian pada pemberdayaan masyarakat lokal. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi kesenjangan antara masyarakat lokal dengan masyarakat pendatang yang semakin banyak jumlahnya di tanah mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H