Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Asyiknya Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode ILA

13 Juli 2018   11:59 Diperbarui: 13 Juli 2018   12:51 2086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayi Sudah Berada di Ruang Rawat Inap (Dokpri)

Melahirkan adalah saat-saat paling krusial dalam memulai kehidupan seorang manusia. Prosesnya yang menimbulkan rasa sakit dan nyeri membuat banyak ibu-ibu enggan untuk melahirkan lebih banyak anak. Selain sakit proses menanti kelahiran jabang bayi juga tidak bisa ditentukan, bisa sebentar bisa juga lama kalau ingin melahirkan secara normal. Akhirnya banyak orang mengambil jalan pintas dengan operasi cesar agar sesuai dengan tanggal yang diinginkan atau tidak ingin merasa sakit terlalu lama.

Di era modern ini, banyak orang mulai enggan untuk melahirkan. Rata-rata setiap pasangan hanya memiliki dua atau paling banyak tiga orang anak saja. Biaya hidup yang semakin mahal membuat orang berpikir ulang untuk memiliki anak banyak, padahal kalau kita percaya pada keyakinan, banyak anak banyak rezeki, bukan banyak masalah. Proses melahirkan yang lama dan sakit juga ikut memengaruhi keinginan untuk punya banyak anak.

Sebenarnya kemajuan teknologi di bidang kesehatan sekarang telah banyak membantu mengurangi rasa sakit. Salah satunya adalah metode ILA (Intrathecal Labor Analgesia) atau ada yang menyebut juga metode Salsabila. Pasien yang hendak melahirkan saat sudah melalui bukaan ketiga atau keempat dan jalan keluar bayi sudah mulai lebar, disuntikkan obat penghilang rasa sakit pada urat syaraf di tulang belakang bagian bawah. Metode ini cukup aman karena dosis yang diberikan tidak terlalu tinggi, dan tidak akan mengalir ke bayi karena disuntikkan ke syaraf ibu.

Saya pernah melihat sendiri betapa efektifnya penggunaan metode ILA saat istri hendak melahirkan. Karena trauma rasa sakit saat melahirkan anak pertama secara normal, istri akhirnya memilih untuk mengikuti metode ILA seperti disarankan dokter. Namun syaratnya kondisi kandungan sehat, tidak ada lilitan atau sungsang, tidak cacat atau ada kelainan fisik sehingga mudah untuk dikeluarkan. Jadi sebelum dilakukan persalinan, terlebih dahulu dicek kondisi tubuh pasien dan kandungannya.

Sewaktu sudah terasa mulas, saya langsung membawa ke rumah sakit yang menggunakan metode ILA. Setelah diperika sudah bukaan ketiga dan jalan keluar sudah cukup lebar, diputuskan istri untuk rawat inap sambil dicek setiap dua tiga jam sekali. Untuk memancing mulas, dua hari sebelum ke rumah sakit, saat kontrol dokter memang memberikan obat stimulan untuk mempercepat mulas karena sudah waktunya lahir (HPL=hari perkiraan lahir) belum juga ada tanda-tanda mulas.

Setelah dua jam di ruang rawat, perut sudah mulai menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan sehingga istri langsung dibawa ke ruang persalinan. Dokter kandungan didampingi dokter anestesi mulai menyuntikkan obat penghilang rasa sakit untuk mengurang rasa nyeri saat hendak melahirkan. 

Sekitar satu jam kemudian saya dipanggil untuk melihat proses persalinan istri. Perlahan istri diminta untuk mendorong bayi lewat tarik ulur nafas. Awalnya agak sulit karena sebagian tubuh sudah tidak terasa alias dalam kondisi baal. Namun pelan-pelan, sambil tarik nafas, lalu sambil membuang nafas, istri mengejan untuk mendorong bayi keluar dari kandungan.

Bayi Baru Saja Keluar dari Kandungan (Dokpri)
Bayi Baru Saja Keluar dari Kandungan (Dokpri)
Sekitar 10-15 menit, bayi benar-benar keluar dari kandungan dengan selamat. Istri juga tampak tenang dan tidak terasa sakit walaupun prosesnya cukup menegangkan. Bayi langsung diazankan dan qomat sebelum dibersihkan dan ditutup popok bayi. Alhamdulillah proses melahirkan kali ini berlangsung lancar tanpa rasa sakit yang berarti. 

Namun karena masih masa pembiusan, agak lama juga istri berbaring karena sebagian tubuh bagian bawah hingga kaki masih terasa baal. Sejam kemudian efek obat penghilang rasa sakit baru benar-benar hilang, bekas jahitan mulai terasa sakitnya, kaki mulai bisa bergerak.

Bayi Sudah Berada di Ruang Rawat Inap (Dokpri)
Bayi Sudah Berada di Ruang Rawat Inap (Dokpri)
Setelah itu ibu dan sang bayi dibawa ke ruang rawat inap agar bayi dapat langsung beradaptasi dengan ibunya dan lingkungan, tidak lagi ditaruh di ruang inkubasi karena kondisinya bagus dan bisa langsung disusui bila lapar. Karena lahir sore maka ibu dan bayi harus menginap semalam, menunggu pemeriksaan dokter anak esok harinya. Kalau lahir pagi biasanya diperiksa dokter anak sore hari sehingga bisa langsung pulang tanpa harus menginap.

Sebagai catatan, bayi ternyata bisa bertahan hidup 1-2 hari setelah melahirkan tanpa harus disusui karena ternyata masih menyimpan sisa makanan dari ari-ari. Bayi saya sendiri tidak langsung mau menyusui, mungkin masih kenyang sehingga baru besoknya benar-benar menyusu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun