Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Belajar Pada Warung Bakso yang Tutup Selama Puasa dan Lebaran

25 Mei 2018   23:49 Diperbarui: 25 Mei 2018   23:51 1452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu Bakso Komplit yang Nikmat (Dokpri)

Saya termasuk penggemar berat kuliner seperti bakso, mie, sate, dan lain sebagainya. Apalagi kalau sedang berada di kota Bandung, saya pasti berburu kuliner karena Bandung memang dikenal dengan makanannya yang enak-enak. Salah satu tempat favorit yang hampir selalu saya kunjungi di Bandung adalah Warung Bakso Akung yang berada di jalan Lodaya. Ukuran bakminya besar dan menu lauknya pun beragam mulai dari bakso, tahu, siomay, pangsit, hingga ceker ayam.

Tetapi yang akan saya bahas di sini bukanlah kulinernya, melainkan tradisi unik warung tersebut. Setiap hari Jumat warung bakso tersebut tutup untuk menghargai waktu shalat Jumat dan memberi libur bagi karyawannya. Kemudian setiap bulan puasa hingga seminggu setelah lebaran dan seminggu lebaran haji, warung ini juga tutup walaupun potensial kehilangan pemasukan karena justru pada hari-hari tersebut ramai pengunjung.

Mengapa warung tersebut tidak buka setiap bulan puasa dan lebaran? Pada intinya, rezeki datangnya dari Alloh SWT dan setiap hari buka pun warung mereka selalu penuh, bahkan terkadang jam 7 malam sudah tutup karena habis. Jadi keuntungan selama setahun kurang sebulan disimpan agar pemilik dan karyawan dapat melaksanakan ibadah puasa secara penuh dan merayakan hari lebaran di kampungnya, pun demikian dengan saat lebaran haji.

Hidup tidak hanya sekedar mengumpulkan materi saja, tetapi juga perlu siraman spiritual. Waktu yang tepat untuk mengumpulkan pahala adalah hari Jumat dan bulan puasa sehingga warung tersebut tutup agar pemilik dan karyawannya dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk tanpa terganggu aktivitas dunia. Kemudian saat lebaran mereka juga bisa fokus untuk menikmati kampung halaman bersama keluarga tercinta tanpa terganggu pikiran untuk mencari harta semata, tapi juga beramal untuk yang lain.

Itulah kalau hidup tidak sekedar mencari dunia, maka rezeki akan datang dengan sendirinya tanpa harus memaksakan hari libur tetap buka. Toh rezeki tetap mengalir walau tidak membuka warung selama bulan puasa dan lebaran. Mereka rela membuang sedikit rezeki yang mungkin bakal lebih melimpah di hari raya karena banyaknya orang mudik atau berlibur ke Bandung. Mungkin banyak pelanggan kecewa karena tutup di hari libur, tetapi mereka lebih memilih untuk beribadah padaNya di hari yang paling banyak pahalanya ini.

Jadi mereka mencari rezeki dunia di luar bulan puasa dan hari Jumat, lalu mencari rezeki akhirat di bulan puasa dan lebaran serta di hari Jumat. Sebuah kombinasi menarik untuk mencari keseimbangan hidup di dunia dan akhirat. Seharusnya kita tidak perlu takut untuk mengorbankan potensi rezeki yang bakal kita raih karena yakinlah Alloh akan menggantinya di hari lain dengan rezeki yang lebih melimpah. Buktinya warung ini selalu penuh di hari-hari biasa tanpa harus memaksakan diri membuka warung di hari dan bulan yang suci ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun