Setelah usai menyambangi makam Raja Ali Haji di Pulau Penyengat, sore harinya kami sejenak bersantai ria di Taman Seribu Kursi. Kenapa disebut demikian? Karena di taman yang nama resminya Taman Raja Haji Fisabilillah atau disebut juga sebagai Melayu Square terdapat ratusan kursi pedagang yang tersebar di tepian pantai sambil menikmati sunset.
Taman Seribu Kursi (Dokpri)
Sayangnya cuaca agak gelap sehingga sunsetnya tak kunjung nampak di peraduan. Setelah hari gelap muncullah layar tancap di beberapa titik di tepian pantai.
Di sini biasanya para penduduk lokal menikmati malam hari sambil menonton siaran langsung sepak bola atau siaran televisi lainnya sambil ngobrol ngalor ngidul dengan ditemani secangkir kopi dan roti bakar atau makanan lain yang tersedia di lapak kaki lima. Selain makanan ringan, di sini juga tersedia makanan berat seperti sea food dan ayam bakar/goreng serta sate.
Gonggong Rebus Makanan Khas Tanjungpinang (Dokpri)
Rombongan kami tak mau kalah dengan penduduk lokal dan ikut bersantai sambil makan malam dengan menu pembuka
Gonggong yang merupakan makanan khas
Tanjungpinang.Â
Gonggong sendiri bentuknya seperti keong namun cangkangnya keras seperti kerang dan hidup di lautan lepas. Rasanya mirip-mirip kerang walau dagingnya agak kenyal seperti keong. Tak terasa dua piring penuh gonggong tandas sebelum makanan utama tiba. Â Sebenarnya kami ingin pesan lagi, namun karena ikan bakar dan kepiting saus padang telah terhidang terpaksa niat tersebut diurungkan.
Siaran Langsung Sepakbola dan Pidato Jokowi (Dokpri)
Semilir angin sepoi-sepoi turut mendinginkan tubuh yang terasa panas akibat jalan-jalan sore hari tadi. Kebetulan sedang ada siaran langsung pertandingan antara Singapore U23 vs Indonesia U23 dengan skor sementara saat itu 0-2 untuk keunggulan timnas kita. Suasana cukup seru karena suppoter wisatawan Singapura yang terletak sepelemparan batu dari Tanjungpinang tidak terima karena timnya kalah. Namun suara riuh rendah tersebut tenggelam oleh gegap gempitanya pendukung timnas yang sedang unggul.
Nama Resmi Taman Melayu Square (Dokpri)
Setelah makanan utama tandas di perut, kami kembali memesan gonggong untuk menuntaskan rasa penasaran akan makanan lokal. Nampaknya gonggong juga menjadi favorit makanan cemilan penduduk lokal sambil menonton siaran langsung dan minum kopi di tengah semilir angin.
Untungnya cuaca cerah setelah sore hari tampak mendung. Tidak kebayang kalau tiba-tiba hujan tiba, bubar sudah acara siaran langsung karena tidak ada tudung yang melindungi pengunjung di taman tersebut.
Tugu Gonggong di Laman Boenda (Dokpri)
Sebagai pengingat makanan lokal yang suatu saat mungkin akan punah, pemerintah Kota Tanjungpinang telah membangun Tugu Gonggong yang terletak di Laman Boenda, tepat di tepi pantai yang berdekatan dengan taman seribu kursi. Bagi para wisatawan sempatkanlah mampir ke taman seribu kursi setelah kembali dari Pulau Penyengat karena lokasinya tak jauh dari dermaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya