Hari ini saya cukup kaget membaca status FB sebuah media yang memberitakan Cak Rusdi Mathari telah berpulang pukul 08.30 pagi tadi. Walau saya sudah tahu kalau beliau memang sakit-sakitan akhir-akhir ini, namun tak menyangka juga secepat ini beliau meninggalkan kita selama-lamanya. Agak menyesal saya tak sempat menengok saat beliau sakit, padahal beliau orang yang menyenangkan saat diajak ngobrol dan nangkring. Beliau merupakan jurnalis lepas yang cukup dikenal di kalangan media dan pernah bekerja di salah satu media terkenal.
Beliau bercerita banyak hal terutama di balik layar persoalan politik saat itu menjelang pilpres. Saya sendiri sudah tidak terlalu ingat detail cerita beliau, namun satu hal yang paling saya ingat adalah beliau bisa membuka 2-3 laptop sekaligus saat menulis. Saya agak kaget, ngapain buka laptop sebanyak itu hanya untuk menulis? Beliau kemudian menjelaskan bahwa satu untuk mencari referensi, satu untuk mengetik, dan satu lagi (opsional) bila ketemu ide-ide lain di luar bahan yang sedang dikerjakan. Oooo, pantesan beliau cukup produktif menulis karena didukung perangkat yang canggih dan cara kerja yang tak terpikirkan oleh saya.
Sayangnya, beliau belum bisa meninggalkan kebiasaan buruknya begadang dan ngopi serta ngombe, yang mungkin berpengaruh terhadap kesehatannya akhir-akhir ini. Namun satu hal yang melekat hingga saat ini adalah konsistensinya untuk menyampaikan kebenaran, dengan resiko harus merelakan kehilangan pekerjaan tetap dan berhadapan dengan aparat hukum. Walau sebagian orang meragukannya, namun saya tetap yakin akan konsistensinya.
Selamat jalan Cak Rusdi, semoga amal baikmu diterima di sisi-Nya dan diampuni segala dosa. Semoga engkau nyaman di tempat barumu yang kekal abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H