Seperti halnya industri lain, obyek wisatapun harus mulai bebenah menyesuaikan diri dengan kondisi zaman now yang menuntut perubahan cepat.
Obyek wisata sudah tidak bisa lagi hanya mengandalkan pemandangan alam seperti danau, hutan, laut, dan sebagainya saja, tapi harus ada inovasi lain agar para wisatawan tertarik untuk berkunjung.
Kalau hanya mengandalkan pemandangan air di dalam bendungan tentu lama kelamaan orang akan bosan mampir ke sana. Oleh karena itu beberapa terobosan dibuat pengelola agar pengunjung betah dan rela kembali lagi menyambangi waduk.
Sambil merenung kita bakal ditemani monyet-monyet yang setia menanti uluran pisang dari para pengunjung. Bentuk tamannya berupa setengah lingkaran seperti teater, kita bisa duduk dimana saja sesuka hati yang penting dapat PW alias Posisi Wuenak untuk melamun.
Taman satwa sendiri sebenarnya sudah lama ada di dalam kompleks waduk, namun baru kali ini tampak direnovasi sehingga kita bisa melihat atraksi gajah secara terbuka. Di samping itu terdapat tenda-tenda warna warni untuk nangkring sambil menikmati udara segar dan tingkah polah gajah serta burung di dalam sangkarnya.
Namun tentu saja core business-nya tetap jalan yaitu keliling waduk dengan perahu dan memancing ikan. Berbagai inovvasi tentu dimaksudkan untuk memanjakan para wisatawan yang juga membawa anak kecil untuk bermain di sana, tidak hanya sekedar orang dewasa saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H