Menurut beberapa sumber berita yang terpercaya disini, disini yang bersumber dari sini, mulai hari ini (10 Februari 2018) Uzbekistan membebaskan visa turis selama 30 hari bagi beberapa negara termasuk Indonesia. Bagi para travellers tentu hal ini sangat menggembirakan di tengah kurang saktinya paspor hijau telor asin RI dibanding negara tetangga. Demikian pula bagi para jomblo yang sedang mencari jodoh tentu ini kesempatan untuk berburu gadis Uzbek yang terkenal dengan kecantikannya itu.
Uzbekistan merupakan negara bekas pecahan Uni Sovyet yang merdeka tahun 1991, namun memiliki sejarah panjang peradaban dunia. Banyak situs-situs bersejarah terdapat disini, bahkan salah satu perawi hadits nabi terkenal (Bukhari) berasal dari negeri ini, tepatnya dari kota Bukhara. Alamnya berupa deretan pegunungan dengan variasi padang steppa turut memperindah pemandangan negeri ini.Â
Hal ini tentu menarik minat wisatawan yang penasaran ingin berkunjung ke negeri tersebut. Namun selama ini bukan hal yang mudah untuk memperoleh visa karena harus ada surat undangan (invitation letter dari travel agent yang harus disetujui Kemenlu setempat) yang biasa diberlakukan di negara-negara eks Soviet termasuk Rusia.
Di Jakarta sendiri nama Uzbek biasanya dikaitkan dengan gadis-gadis cantik yang menjadi korban human trafficking dan dipekerjakan di klab malam. Ini tentu memberikan citra negatif walaupun belum tentu semuanya seperti itu. Gadis-gadis asal Asia Tengah seperti Uzbek memang terkenal akan kecantikannya karena berada di area perpaduan ras antara Mongoloid  yang menjadi cikal bakal bangsa Asia dengan Kaukasoid yang merupakan nenek moyang bangsa Eropa. Tentu para jomblo bakal tertarik untuk travelling di negeri ini sambil mencari jodohnya.
Namun jangan terlalu bergembira dulu, karena setelah saya coba browsing website kedutaan maupun kementerian luar negerinya, sepertinya belum ada pengumuman baru mengenai kebijakan bebas visa tersebut. Dilihat dari laman web kedutaan disini setali tiga uang isinya dengan web kementerian luar negeri disini. Kalau diselidiki lebih dalam, sepertinya laman web kedutaan sudah hampir empat tahun tidak diperbaharui. Sementara laman web kementerian luar negerinya juga tidak ada berita yang menyinggung tentang kebijakan bebas visa ke Indonesia.
Keanehan lain terjadi ketika saya membuka laman web uzdaily.com yang menjadi sumber berita malah sudah tidak dapat diakses lagi. Hal ini tentu menjadi pertanyaan apakah benar kebijakan tersebut benar-benar sudah diberlakukan atau masih sebatas wacana saja. Karena baru berlaku hari ini, mungkin sekali belum ada yang sudah berhasil mencoba berangkat ke Uzbek tanpa visa. Tapi ada baiknya ditunggu kabar resmi dari kedutaan atau kementerian luar negeri di situs webnya untuk memastikan apakah kebijakan tersebut benar-benar sudah direalisasikan.
