Liburan panjang kemarin saya nikmati dengan bertualang ke Sri Lanka dan Maldives, dua negara berdekatan di Asia Selatan yang berbatasan langsung dengan India. Dua negara itu saya pilih jadi tujuan long weekend karena dari sisi jarak tempuh termasuk zona menengah dengan lama penerbangan 3-6 jam, setara dengan Hongkong atau Jepang/Korea. Selain itu tidak perlu repot-repot urus visa, untuk Sri Lanka cukup dengan membuat e-visa melalui websitenya disini dan kita dapat double entry seharga USD 35 yang dapat digunakan untuk bolak balik ke Maldives. Maldives sendiri ternyata bebas visa, bukan visa on arrival, hanya untuk WNI perlu menunjukkan booking hotel dan tiket kembali saja.
Dambulla Golden Temple (Dokpri)
Agar dapat tiket murah, saya sudah
booking sejak bulan Januari lalu. Awalnya dapat harga promo Rp. 2.715.000 pp dari maskapai Malindo Air untuk tiket Jakarta - Colombo, namun karena masih ragu menentukan tanggal, apakah long weekend bulan Maret atau Mei, akhirnya harga keburu naik. Akhirnya saya cari maskapai lain dan dapatlah Air Asia dengan harga tiket Rp. 3.402.000 pp, agak mahal sedikit namun daripada tidak dapat sama sekali akhirnya saya pesan dengan harga tersebut. Benar juga, tak sampai sehari harga sudah naik jadi Rp. 3.900.000 dengan maskapai sama.Â
Istana Batu Sigiriya (Dokpri)
Niat awalnya saya hanya ingin ke Sri Lanka saja, dengan rute hari pertama Kolombo - Nuwara Eliya hari kedua Nuwara Eliya - Kandy, hari ketiga Kandy - Dambulla - Sigiriya - Kolombo, hari keempat Kolombo - Galle - balik ke bandara untuk terbang malam hari. Namun godaan Maldives mulai terngiang di kepala, sayang kalau nanti balik lagi dari Jakarta karena harga tiketnya masih di atas Rp. 4.500.000 pp. Semula saya sempat ragu karena harga tiket Colombo - Male pp masih Rp. 2.800.000, di atas budget saya maksimal dua juta rupiah.
Sebulan kemudian iseng-iseng cek harga tiket Colombo - Male, OMG,
grab tiket seharga Rp. 1.762.000. Tanpa pikir panjang saya langsung pesan online. Celakanya, saya pilih bayar nanti, dan ternyata pilihan tersebut salah karena harus dibayar melalui Bank of Ceylon di Sri Lanka dalam waktu 72 jam. Saya ulangi pemesanan lagi, harga sudah naik jadi Rp. 1.900.000. Terpaksa saya urungkan kembali niat tersebut sampai tiga hari kemudian, saya cek ulang dan ternyata harga kembali seperti semula. Sayapun tidak mau mengulangi kesalahan yang sama, langsung bayar melalui kartu kredit dan tiket langsung dikirim via email.
Colombo Floating Market (Dokpri)
Clear, tiket Sri Lanka - Maldives sudah di tangan. Itinerary terpaksa diubah mengingat waktu semakin terbatas. Hari pertama (Kamis) dari bandara Bandaranaike langsung menuju Dambulla tanpa melalui Kolombo. Tujuan saya adalah istana batu Sigiriya yang merupakan cagar budaya yang dilindungi UNESCO dan Dambulla Golden Temple. Hari kedua menuju kota Kandy yang merupakan kota terbesar kedua di Sri Lanka dan terdapat Danau Kandy serta istana raja. Hari ketiga menjelajahi kota tua Colombo dan sorenya menuju Male. Hari keempat eksplorasi Male dan pulau-pulau sekitarnya, malamnya langsung kembali ke Jakarta melalui Colombo dan Kuala Lumpur.
Penampakan Kota Male (Dokpri)
Terakhir, saya memesan hotel secara daring melalui situs agoda di empat kota yaitu Katunayake (dekat bandara), Dambulla, Kandy, dan Male. Inipun sempat berubah dua kali karena awalnya saya pesan penginapan yang murah. Namun dengan pertimbangan kemudahan akses, akhirnya saya batalkan dua hotel murah namun jauh dengan hotel yang dekat dengan stasiun kereta atau terminal bis agar mudah pergi kemana-mana. Toh harganya tidak terlalu jauh beda, dibanding harus naik tuk tuk atau taksi menuju ke terminal. Persiapan beres, tinggal menunggu hari-H. Cerita perjalanan akan saya lanjutkan pada bagian berikutnya.
Atol Resort di Kepulauan Maldives (Dokpri)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya