Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Negeri Ini Butuh Montir bukan Pemikir

9 Oktober 2010   02:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:35 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kepada Para Pemimpin Yang Terhormat, perkenankanlah kami menuliskan sepucuk surat untuk kalian .......

Terlalu banyak sudah masalah melanda negeri ini, mulai dari terorisme, kecelakaan transportasi, kemacetan, banjir, kerusuhan, penjarahan kekayaan negara, dan sebagainya. Di sisi lain, pemerintah malah sibuk menyusun berbagai konsep tanpa tindaklanjut yang terasa nyata di masyarakat. Masing-masing instansi malah berlomba untuk tampil manis di hadapan Bapak Presiden, bukannya berkoordinasi satu sama lain. Salah satu tampil bak Rambo yang menghajar setiap lawan dengan tembakan membabi buta, yang lainnya tampil seperti Putri Indonesia mendayu-dayu merengek-rengek minta dukungan.

Kami masih ingat saat pemilu lalu, seorang penulis beken di negeri tetangga menyarankan agar memilih pemimpin yang visioner dan mampu memikirkan kemajuan bangsa, bukan pemimpin bertipe montir yang cuma bisa membetulkan speaker rusak. Dalam kondisi normal dan sistem sudah berjalan baik, kami sepakat dengan pemikiran penulis tersebut. Namun di tengah semakin banyaknya kerusakan yang terjadi di negeri ini, bukan lagi ribuan konsep atau pemikiran yang dibutuhkan, tapi satu tindakan nyata tepat guna. Bukan pidato pengangkat citra, tapi singsingkan lengan baju menyapu jalan raya.

Rasanya semakin lelah menonton berita di TV yang isinya hanya permasalahan melulu, tanpa ada solusi nyata. Mendingan menonton IMB saja yang jelas-jelas berusaha mencari bakat-bakat terpendam dan memperkaya khazanah kemampuan anak negeri di bidang seni. Atau Eagle Awards yang menunjukkan kekayaan alam dan manusia Indonesia yang tersembunyi, daripada menonton dan mendengarkan orang-orang yang sibuk membela dirinya masing-masing.

Sekali lagi, negeri ini butuh montir yang mampu memperbaiki permasalahan bangsa, bukan pemikir yang hanya menelorkan ribuan konsep tanpa hasil. Montir yang mampu menggerakkan ekonomi bangsa, bukan pemikir yang cuma menulis di atas kertas. Montir yang mampu menggiring bangsa ke arah yang diamanatkan UUD 45, bukan pemikir yang hanya menjabarkan UUD 45 dalam tulisan belaka. Montir yang mampu memperbaiki keadaan, bukan pemikir yang hanya duduk termenung.

Demikian sedikit uneg-uneg dari kami, semoga masih ada yang mendengarkan jeritan kami ini.

Salam Kuper,

DZ

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun